Bayar Listrik Boleh Nyicil
Jalan Tengah setelah PLN Cabut Capping
Selasa, 15 Februari 2011 – 12:02 WIB

Bayar Listrik Boleh Nyicil
JAKARTA - Sebagai jalan tengah atas pencabutan capping tagihan listrik, PT PLN menawarkan terobosan menarik. Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PT PLN Murtaqi Syamsuddin mengatakan, opsi tersebut adalah kelonggaran bagi pelanggan industri dalam membayar tagihan listrik. "PLN menawarkan opsi pelunasan sebagian tagihan listrik melalui skema cicilan," ujarnya di Jakarta Senin (14/2). Murtaqi mengakui, memang ada sebagian industri yang keberatan dengan pencabutan capping karena mengakibatkan lonjakan tagihan listrik. "Karena itu, opsi (menyicil) ini bisa digunakan indsutri yang merasa kesulitan," katanya.
Sebagaimana diwartakan, pada 1 Juli 2010 pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No 7/2010 berisi kenaikan tarif dasar listrik (TDL) rata-rata 10 persen. Namun, karena TDL pelanggan kecil tidak naik, kenaikan yang dibebankan pada pelanggan besar jadi lebih tinggi. Peraturan itu menghapus tarif daya max plus maupun multiguna yang sebelumnya membebani pelaku usaha.
Kebijakan tersebut memicu keberatan karena beberapa pelanggan industri merasa kenaikan itu bakal membuat tagihan listrik mereka melonjak hingga 60 persen. Akhirnya, pemerintah menempuh jalan tengah. Caranya, menetapkan batas atas atau capping 18 persen. Artinya, jika dengan struktur tarif baru tersebut ada pelaku usaha yang tagihannya melonjak, tetap hanya membayar kenaikan maksimal 18 persen. Nah, mulai tahun ini PLN menghapus capping tersebut.
Baca Juga:
JAKARTA - Sebagai jalan tengah atas pencabutan capping tagihan listrik, PT PLN menawarkan terobosan menarik. Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko
BERITA TERKAIT
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi