Bayar Utang Tidur Demi Kesehatan, Berpengaruh?

jpnn.com - Di tengah kesibukan pekerjaan saat ini, banyak dari kita tidak tidur sebanyak yang disarankan oleh para ahli. Tetapi apakah mengejar utang yang disebut dengan utang tidur ini benar-benar berfungsi?
Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa itu mungkin - tetapi para ahli masih mengatakan Anda tidak boleh membiasakannya.
Para ahli kesehatan telah lama memberitahu tentang pentingnya tidur nyenyak — yang bagi sebagian besar orang dewasa adalah antara tujuh dan sembilan jam semalam.
Studi menunjukkan bahwa ketika orang secara konsisten mendapatkan kurang dari enam, maka hal tersebut bisa memengaruhi kesehatan mereka secara negatif, termasuk metabolisme dan sistem kardiovaskular mereka.
Bahkan waktu tidur singkat sementara bisa menyebabkan gangguan dalam suasana hati dan tingkat konsentrasi.
Salah satu penelitian terbaru, misalnya, menemukan bahwa ketika orang tidur kurang dari enam jam setiap malam, mereka kesulitan menyelesaikan tugas-tugas dasar mereka.
Mereka mengalami peningkatan lima kali lipat dalam penyimpangan perhatian dan waktu reaksi mereka hampir dua kali lipat, dibandingkan dengan orang yang tidur tujuh atau jam lebih.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sleep Research memberikan sedikit harapan bahwa mungkin beberapa efek negatif ini bisa diatasi dengan mendapatkan tidur tambahan selama akhir pekan.
Di tengah kesibukan saat ini, banyak dari kita tidak tidur sebanyak yang disarankan oleh para ahli, lantas apakah kekurangan waktu tidur bisa dibayar lain hari?
- Beralih ke Produk Tembakau Alternatif Kurangi Biaya Kesehatan Akibat Merokok
- Pelita Air Bersinergi dengan BIH Tingkatkan Layanan Kesehatan dan Pariwisata Medis
- Bukan Hanya Mengancam Orang Tua, Hipertensi Masalah Bagi Remaja
- Muktamar Ke-32 IDI, Praktisi Serukan Kebijakan Kesehatan Berkeadilan
- PNM Gelar 'Madani Care Stunting' di Desa Towale, Donggala
- Dubes Malaysia Resmi Membuka Malaysia Healthcare Expo 2025 di Jakarta, 28 Rumah Sakit Mendukung