Bayi Dibuang Tewas Kedinginan

Oleh bidan dan warga, bayi tersebut lantas dibawa ke RSUD dr Soeroto dengan harapan nyawanya bisa diselamatkan. Bayi laki-laki itu kemudian dimasukkan ke inkubator agar suhu badannya stabil. Sayangnya, setelah empat jam dirawat, nyawa bayi tersebut tidak bisa ditolong.
Menurut dr Mellyta SpA, dokter spesialis anak yang menanganinya, bayi malang itu meninggal karena mengalami gangguan napas berat atau hyaline membrane diseases (HMD). Sebab, pertumbuhan sel paru-parunya belum sempurna. Apalagi, saat baru dilahirkan, bayi itu berada di lokasi yang tidak steril.
"Suhu tubuhnya tidak stabil. Apalagi dia kena hipotermia. Akibatnya, terjadi kegagalan fungsi paru-paru dan meninggal," ungkapnya.
Mellyta menuturkan sudah berupaya menyelamatkan nyawa bayi malang tersebut. Namun, takdir berkehendak lain. Dia memperkirakan bayi tersebut lahir di usia 32 minggu atau memasuki kehamilan bulan ke tujuh.
Secara fisik, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuhnya. "Bayi prematur memang sangat rentan. Kalau melihat kondisinya, diperkirakan kedinginan sekitar 2-3 jam," paparnya. (pra/yup/JPNN)
NGAWI - Penemuan bayi laki-laki di dekat punden desa membuat warga Dusun Pucanganom, Desa/Kecamatan Kendal, geger. Sebab, bayi merah yang terlihat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mbak Ita & Suami Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Suap Proyek di Semarang
- Iskandar Ditangkap Polisi di Ogan Ilir, Ini Kasusnya
- Kawasan Hutan Lindung TNTN Terbakar, Diduga Akibat Pembukaan Lahan Ilegal
- Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung Terkendala Lahan
- Hari Kartini, Pramono Gratiskan Pengurusan SIM untuk ASN dan Wartawan Perempuan
- Siswa SMAN 1 Bandung Siap Perjuangkan Lahan Sekolah Setelah Kalah Gugatan