Bayi Kembar Siam Ruteng Meninggal

Bayi Kembar Siam Ruteng Meninggal
Bayi Kembar Siam Ruteng Meninggal

Sebetulnya jelas dr. Ari, penanganan kasus kembar siam seperti ini harus melalui pemeriksaan lengkap mulai dari cityscan, echo, USG, dan pemeriksaan darah lengkap, tetapi karena ketiadaan fasilitas rumah sakit, jadi hal itu tidak bisa dilakukan. “Karena tidak ada sarana maka pemeriksaan lengkap tidak bisa dilakukan. Sehingga tidak diketahui persis kondisi organ tubuh bagian dalam dari bayi dempet tersebut,” ungkapnya.

Meski demikian, dr. Ari, mengatakan, masing-masing bayi kembar tersebut memiliki  jantung, namun yang satu jatungnya lemah. Selain itu, kondisi kesehatan mulai menurun bahkan pasangan yang masih stabil mengalami HB rendah yakni 5,9 trombosit 56,000, sesak nafas dan beberapa gangguan lain. "Padahal penanganan sudah sangat maksimal meski keterbatasan sarana," jelas dr. Ari.

Sedangkan dr. Wayan Rusdiana Eka Putra, S.Pog mengatakan, langkah operasi sesar bayi kembar siam tersebut karena memang sudah cukup bulan berdasarkan hasil USG. Saat USG terakhir, kata dr. Wayan, posisi kedua bayi tersebut sungsang sehingga diambil langka operasi. "Sewaktu USG terakhir masih kelihatan dua jantung, abdomen lengkap masing-masing. Sementara posisi dempet tidak kelihatan karena mereka berada dalam satu kantong,” ujar sang dokter jebolan FK Udayana Bali ini.

Sementara, Direktur RSUD Ruteng, Dupe Nababan mengatakan penanganan sudah sangat maksimal terhadap kedua bayi kembar siam tersebut. Rencana untuk merujuk ke Jakarta juga sudah disepakati dengan pihak keluarga yang sedianya berangkat hari ini (11/7) ke RSCM Jakarta.

RUTENG--Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Thomas Jemarus, orang tua dua bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan yang dilahirkan sang bunda,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News