Bayi Lahir Tanpa Kelamin dan Anus

Bayi Lahir Tanpa Kelamin dan Anus
Bayi Lahir Tanpa Kelamin dan Anus
Sejatinya, petugas kesehatan dari Puskesmas Tenjo telah berupaya membujuk pihak keluarga untuk membawa bayi malang tersebut ke RS Adjidarmo Rangkasbitung atau RSUD Cibinong untuk operasi. Namun dengan alasan masih menunggu kedatangan kepala rumah tangga, Dwi Siswandi yang sedang dalam perjalanan pulang dari Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, pihak keluarga menolak rujukan pihak puskesmas untuk membawa bayi tersebut ke rumah sakit.

“Suami saya masih dalam perjalanan di kapal, mudah-mudahan sore ini sampai rumah. Saya belum bisa kasih keputusan, sebelum bicara langsung dengan dia,” ujar Siti Khodijah kepada Radar Bogor, kemarin.

Selain menunggu keputusan suaminya, keluarga Siti juga terbelit persoalan ekonomi. Dia mengungkapkan, sudah dua bulan suaminya kerja serabutan di Jambi. Dalam kurun waktu dua bulan itu, ia mengatakan, suaminya sudah dua kali pulang ke rumah. Akan tetapi uang yang didapat tidak cukup. Lantaran habis untuk ongkos pulang pergi. “Ongkosnya saja bisa satu juta pulang pergi, paling tersisa dua ratus ribu untuk keperluan di rumah,” katanya.

Sementara di rumah itu, Siti yang masih menumpang tinggal kepada orangtuanya, memenuhi kebutuhan hidup dengan membantu bapaknya membuat anyaman bambu untuk perabot rumah tangga. Dalam satu bulan, keluarga itu hanya mampu menghasilkan sebanyak 20-30 bakul nasi (boboko) dengan penghasilan sekitar Rp 300 ribu.

TENJO– Siti Khodijah (20) harus menahan pilu lantaran buah hati yang ia lahirkan dari pernikahannya dengan Dwi Siswandi (28) cacat. Anak pertama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News