Bayi Meninggal Dalam Pesawat, Lion Air Bantah Kekurangan Oksigen
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menegaskan bahwa meninggalnya seorang bayi laki-laki berumur hampir setahun dalam perjalanan Jakarta-Padang, Minggu (13/4) kemarin lantaran kematian alami.
Pria yang kerap disapa Edo itu juga membantah kabar yang menyebutkan bahwa bayi tersebut meninggal karena kekurangan oksigen. Buktinya, kata Edo selama penerbangan ke Padang pesawat dalam keadaan baik.
"Penerbangan kita normal. Buktinya kalau di dalam pesawat kekurangan oksigen pasti masker akan keluar dari atas dengan sendirinya, kemarin baik-baik saja. Itu tandanya kalau oksigen di pesawat baik-baik saja," beber Edo saat dihubungi JPNN, Senin (14/4).
Karenanya, Lion menilai kematian bayi tersebut merupakan kematian alami. Dalam hal ini, Lion juga tak memberikan uang kompensasi. "Enggak ada uang kompensasi, karena itu tidak ada insiden," terang dia.
Seperti diketahui, seorang balita laki-laki berusia kurang dari satu tahun meninggal dalam perjalanan penerbangan pesawat Lion Air JT-350 rute Jakarta-Padang, Minggu (13/4) kemarin. Balita tersebut diduga meninggal akibat kesulitan bernapas dan kekurangan oksigen. (chi/jpnn)
JAKARTA - Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menegaskan bahwa meninggalnya seorang bayi laki-laki berumur hampir setahun dalam perjalanan Jakarta-Padang,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran