Bayi Orang Utan Dibuang Lantaran Pemiliknya Takut Kena Corona
"Kami sampai harus menenangkan masyarakat setempat bahwa di sekolah kami ini justru orang utan yang lebih berisiko terinfeksi virus oleh manusia, bukan sebaliknya."
Penjual bensin yang merasa kasihan meminta pemiliknya agar bayi orang utan diberikan kepadanya, karena jika dilepas ke hutan kemungkinan besar ia tidak akan selamat.
Photo: Damai, si bayi orang utan, akan menjalani karantina selama 60 hari sebelum diperbolehkan bergabung dengan orang utan lainnya yang berada dalam perawatan Sekolah Rimba orang utan Four Paws. (Kiriman: Four Paws/Jejak Pulang)
Namun setelah menyadari ia tidak bisa memeliharanya, penjual bensin kemudian menyerahkan bayi orang utan ke kepolisian.
Kini Damai sudah akrab dengan ibu pengganti yang merawatnya bersama dokter hewan di Sekolah Rimba 'Four Paws'.
Menurut Dr Preuschoff penyelamatan orang utan di tengah pandemi COVID-19 bukanlah hal yang sepele.
Kesehatan Damai harus melewati prosedur kesehatan yang berlaku saat tim 'Four Paws' menjemputnya di kantor kepolisian yang tak memiliki fasilitas perawatan orang utan.
"Ketika tim kami tiba, bayi orang utan ini ketakutan, berusaha menggigit dan melarikan diri," ujarnya.
Seekor bayi orang utan berumur dua tahun di Bengalon, Kalimantan Timur, nyaris dibuang oleh pemiliknya yang diduga khawatir tertular virus corona.
- WWF Indonesia dan Epson Berkolaborasi, Tanam Pohon Seluas 300 Hektare di Wilayah Kalteng
- Kaltim Raih Peringkat 13 Nasional di Ajang PEPARNAS XVII 2024
- Pembangunan IKN Jadi Daya Ungkit Realisasi Investasi di Kalimantan Timur
- Rudi Mas'ud Maju Pilgub Kaltim, Pengamat: Masyarakat Mesti Tolak Politik Dinasti
- Pilgub Kaltim: Aktivis Ini Soroti Dinasti Politik Rudi Mas'ud, Dinilai Rawan Konflik Kepentingan
- Kaltim Raih Juara Pertama Cabang Fahmil Quran Putra MTQN ke-30