Bayi Orang Utan Dibuang Lantaran Pemiliknya Takut Kena Corona

"Kami sampai harus menenangkan masyarakat setempat bahwa di sekolah kami ini justru orang utan yang lebih berisiko terinfeksi virus oleh manusia, bukan sebaliknya."
Penjual bensin yang merasa kasihan meminta pemiliknya agar bayi orang utan diberikan kepadanya, karena jika dilepas ke hutan kemungkinan besar ia tidak akan selamat.

Namun setelah menyadari ia tidak bisa memeliharanya, penjual bensin kemudian menyerahkan bayi orang utan ke kepolisian.
Kini Damai sudah akrab dengan ibu pengganti yang merawatnya bersama dokter hewan di Sekolah Rimba 'Four Paws'.
Menurut Dr Preuschoff penyelamatan orang utan di tengah pandemi COVID-19 bukanlah hal yang sepele.
Kesehatan Damai harus melewati prosedur kesehatan yang berlaku saat tim 'Four Paws' menjemputnya di kantor kepolisian yang tak memiliki fasilitas perawatan orang utan.
"Ketika tim kami tiba, bayi orang utan ini ketakutan, berusaha menggigit dan melarikan diri," ujarnya.
Seekor bayi orang utan berumur dua tahun di Bengalon, Kalimantan Timur, nyaris dibuang oleh pemiliknya yang diduga khawatir tertular virus corona.
- Gerak Cepat, BKSDA Kaltim Kerahkan Tim Cari Keberadaan Orangutan di Area Tambang
- Maratua Run 2025: Perkenalkan Surga Tersembunyi Kaltim Lewat Olahraga
- Monev KIP 2024: Pemprov Kaltim Raih Predikat Informatif 5 Kali Berturut-turut
- 102 Formasi PPPK 2024 di Daerah Ini Belum Terisi
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- WWF Indonesia dan Epson Berkolaborasi, Tanam Pohon Seluas 300 Hektare di Wilayah Kalteng