Bayi PDP Corona Meninggal Bertambah
jpnn.com, BOGOR - Bayi dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) Corona (Covid-19) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang meninggal terus bertambah. Total sudah ada lima bayi meninggal.
Kasus terbaru menimpa bayi yang baru berumur satu hari di Kecamatan Cileungsi.
Bayi laki-laki itu meninggal karena asfiksia atau gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh. Belum terkonfirmasi bayi itu apakah positif Covid-19 atau tidak.
“Bayi itu baru lahir dengan asfiksia berat dan ibunya juga telah menjalani rapid test dengan hasil reaktif,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Covid- 19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sopiah, Selasa (26/5).
Ia menambahkan, hasil itu akan kembali ditelusuri timnya. Orang tuanya akan menjalani swab test untuk memastikan apakah mereka terjangkit Covid-19 atau tidak.
Kematian bayi itu, menggenapkan empat kasus bayi lainnya yang juga meninggal dengan status PDP. Salah satunya bayi berusia dua hari dari Kecamatan Ciampea.
Bayi berjenis kelamin perempuan itu tercatat meninggal bersama enam PDP lainnya di hari yang sama. Selain itu, ada pula bayi berusia satu bulan yang berasal dari Kecamatan Cigudeg.
“Biasanya bayi tertular Covid-19 dari orang tuanya. Apalagi kalau orang tuanya sering bepergian atau bekerja ke luar daerah. Itu sudah transmisi lokal dalam keluarga,” tambahnya.
Kasus Corona (Covid-19) yang menimpa bayi terus bertambah. Hingga kini total sudah lima bayi meninggal.
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah
- Kebakaran Gudang Alat Dekorasi di Bogor Sebabkan Satu Orang Meninggal