Bayi Risky Terlahir Tanpa Anus Sulit BAB
Ortu Harapkan Bantuan Dana untuk Operasi
jpnn.com - SAMPIT – M. Risky, seorang bayi yang tinggal di daerah Kecamatan MB Ketapang mengalami kesulitan saat hendak buang air besar (BAB). Pasalnya, ia tidak mempunyai lubang anus. Kelainan anak pasangan suami istri Anjas dan Rubbyanti itu diketahui sejak lahir. Meski harus merintih kesakitan dengan cara menangis setiap akan BAB, namun orantuanya tidak bisa berbuat apa-apa.
“Apa yang dialami oleh anak kami yakni tidak memilik anus baru diketahui tiga hari setelah lahir,” ungkap Anjas, orangtua Risky, dilansir Kalteng Pos (Grup JPNN.com), Sabtu (13/12).
Anjas mengatakan, meski mengetahui kekurangan terhadap anaknya, namun mereka tidak bisa membawanya ke rumah sakit, apalagi melakukan operasi karena tidak memiliki biaya.
Diaa menuturkan, sejak pertama mengatahui apa yang diderita anaknya, dia langsung membawa balita itu untuk dirawat di Rumah Sakit Umum dr Murjani Sampit. Namun, pada saat dirawat, pihak rumah sakit tidak mampu mengatasi apa yang dialami balita itu, serta memberikan surat rekomedasi agar yang bersangkutan dilakukan operasi.
“Waktu itu saya dipanggil salah seorang dokter bahwa anaknya tidak bisa dirawat dan harus dilakukan operasi. Katanya Rumah Sakit dr Murjani tidak ada alat untuk melakukan operasi apa yang diderita anaknya,” tandasnya.
Anjas mengharapkan, bantuan dana untuk melakukan operasi anaknya. Karena saat ini dia tidak mempunyai biaya untuk melakukan operasi yang mencapai puluhan juta terhadap penyakit yang diderita anaknya.
“Saya berharap pemerintah, pejabat di Kotim yang mempunyai uang lebih supaya bisa membantu kami, sehingga anak kami bisa diselamatkan. Setiap malam anak saya terus merintih kesakatikan karena tidak bisa BAB,” harapnya.(sli/jpnn)
SAMPIT – M. Risky, seorang bayi yang tinggal di daerah Kecamatan MB Ketapang mengalami kesulitan saat hendak buang air besar (BAB). Pasalnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB