Bayi yang Lahir Tanpa Bidan di Pos Pengungsian
Senin, 08 Juli 2013 – 01:42 WIB
Kemarin, Kamis (4/7), Agung memang melakukan kunjungan ke posko pengungsi Desa Blang Mancung, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah. Pemerintah pusat ingin memastikan korban gempa di Aceh dapat dilayani dengan baik. Agung menjelaskan selain penyediaan logistik, pemerintah akan fokus menangani korban luka-luka. Sementara itu, korban yang meninggal juga terus ditangani dengan fardhu kifzyah.
“Penanganan luka berat apabila tidak mampu ditangani di sini, akan dibawa ke Lhokseumawe atau ke Banda Aceh. Biaya ditanggung negara,” kata Agung.
Pemerintah juga menyediakan sejumlah tenda yang akan didistribusikan dalam dua hari ini. Tambahan tenda ini atas permintaan warga yang ingin lebih dekat dari rumahnya.
Tim relawan dari BNPB, SAR, dan TNI masih berusaha menyalurkan bantuan dan mendirikan tenda di sejumlah titik. Bantuan sementara seperti mi instan, beras, serta air mineral terus didistribusikan. Sebagian tim juga masih terus berusaha mencari 12 orang yang dinyatakan hilang. Tim juga sedang menuju dua desa yang terisolasi, yaitu Desa Bah dan Desa Srampah.
Nasib ‘baik’ yang diterima Jasmani tidak sama dirasakan Kasmawati. Warga Kampung Bukit Rata Kecamatan Kute Penang ini mengalami nasib kurang beruntung. Dia sudah tiga hari melahirkan, namun belum mendapatkan perawatan yang layak. Jadi, jangankan kunjungan menteri, untuk bertahan hidup saja tampaknya sulit. Kemarin dia hanya berbaring lemas dibawah tenda pengungsian.
JASMANI tak pernah membayangkan akan bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono. Dia pun tak menyangka
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408