Bayu Minta Maaf Pada Warga Solo
Jumat, 07 September 2012 – 10:15 WIB
Dia mengatakan kalau pertemuan dengan Firman (terduga teroris yang tertangkap di Depok) pada 2011. Setelah kedatangan salah seorang pimpinan dari Jakarta, mereka lantas menyusun rencana. "Pimpinan kami mengupas buku karangan Ustad Abdurrohman, polisi harus dibunuh karena sering mendzolimi," tandasnya.
Baca Juga:
Rencananya, kelompok tersebut ingin membuat Solo seperti Ambon atau Poso lengkap dengan kerusuhannya. Mereka berdalih kalau chaos bisa menegakkan syariat Islam. Pemahaman seperti itu terus dicekoki pemimpin yang menurut Bayu tidak diketahui namanya. Malam lebaran dipilih jadi hari eksekusi karena banyak polisi berjaga.
Setelah dia melakukan survey, Farhan, Firman, dan Mukhin melakukan eksekusi. Untuk pelemparan granat, Bayu menyebut pelakunya adalah Farhan dan Mukhin. Sedangkan penembakan di pos polisi Singosaren adalah Farhan dan Firman. "Peran saya disini sebagai pengintai. Sasaran dan target sudah ditentukan Farhan," jelasnya. (dim/fal)
JAKARTA--Terpisah, Mabes Polri membuktikan janjinya untuk memutar testimoni Bayu, salah satu anggota kelompok teror Solo. Keterangan itu disampaikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi