Bazaar Danza

Oleh Dahlan Iskan

Bazaar Danza
Dahlan Iskan.

Dengan demikian bazar ini sangat Uygur. Mulai dari jenis barang yang dijual, penataannya, ornamennya, lengkung-lengkung arsitekturnya sampai ke pedagangnya.

Logat bahasa Mandarin mereka juga agak beda. Terpengaruh bahasa Uygur. Yang masih lebih dominan mereka pakai dalam percakapan sehari-hari.

Di bazar ini benar-benar sangat Uygur. 'Sangat Uygur' itu juga bisa disebut 'sangat mirip Timur Tengah'.

Tidak heran bila si 'Jesus' tadi menilai bazar Urumqi ini mirip pasar di Jerusalem.

Saya pernah ke Jerusalem tetapi belum pernah ke pasarnya. Namun saya sudah ke pasar di Oman, di Abu Dhabi, dan di Dubai. Sangat mirip dengan bazar di Urumqi. Atau sebaliknya.

Intinya: berada di bazar ini seperti tidak sedang berada di Tiongkok. Titik.

Saya lupa bertanya pada Fahri Hamzah. Apakah sempat ke bazar internasional ini. Padahal ia bercerita juga baru kembali dari Xinjiang. Dan menjadi begitu gemuk sepulang dari sana.

Saya terlalu asyik bicara partai barunya. Lupa bicara Urumqi-nya.

Si 'Jesus' tampak terkagum-kagum menyaksikannya. Ia Yahudi keturunan Maroko. Pacarnya Yahudi keturunan Rusia. Cantik. Namun kecantikannya terasa tenggelam di lautan 'i' bazar itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News