Bazaar Danza
Oleh Dahlan Iskan
Jumat, 15 November 2019 – 11:00 WIB
Bazar ini sudah bukan yang dulu. Yang semrawut.
Yang asli sudah dihancurkan. Tahun 2003 lalu. Dibangun yang baru. Yang modern --dengan tetap mempertahankan kekhasan Uygur-nya.
Dua malam berturut-turut saya ke bazar ini. Bukan untuk mencari dongxi, tetapi kangen dengan suasananya.
Terutama suasana di lapangan terbuka di tengah-tengah bazaarnya. Begitu banyak orang berkumpul di situ. Orang asli. Bercampur turis.
Mereka tidak hanya berkumpul. Mereka menari. Berjoget. Dansa.
Foto: disway.id
Tari gaya Uygur.
Dengan lagu Uygur.
Si 'Jesus' tampak terkagum-kagum menyaksikannya. Ia Yahudi keturunan Maroko. Pacarnya Yahudi keturunan Rusia. Cantik. Namun kecantikannya terasa tenggelam di lautan 'i' bazar itu.
BERITA TERKAIT