Bazaar Danza
Oleh Dahlan Iskan
Agak mirip lagu Arab. Dengan tari yang juga agak mirip zapin.
Saya mencoba masuk gelanggang. Ikut menari. Tidak berani terlalu dekat dengan yang banyak 'i' nya. Takut tidak konsentrasi. Agak susah tarinya.
Bukan main asyiknya mereka. Menikmati sekali dansa itu. Selama lima jam. Dengan musik yang keras.
Di seluruh Tiongkok orang Xinjiang-lah yang dikenal paling pandai menari. Dan suka menari. Juga pandai menyanyi.
Alam yang keras membuat mereka banyak waktu. Juga perlu kelembutan gaya.
Si 'Jesus' tampak terkagum-kagum menyaksikannya. Ia Yahudi keturunan Maroko. Pacarnya Yahudi keturunan Rusia. Cantik. Namun kecantikannya terasa tenggelam di lautan 'i' bazar itu.
Arena dansa seperti itu pasti tidak ada di Jerusalem. Bazaar Xinjiang ternyata tidak sama --punya kelebihan dansanya.(***)
Si 'Jesus' tampak terkagum-kagum menyaksikannya. Ia Yahudi keturunan Maroko. Pacarnya Yahudi keturunan Rusia. Cantik. Namun kecantikannya terasa tenggelam di lautan 'i' bazar itu.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi