BAZNAS Tingkatkan Inovasi Zakat untuk Dukung Indonesia Emas 2045
jpnn.com, JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan berupaya mengoptimalkan potensi zakat.
Sebagai bagian dari strategi mengentaskan kemiskinan, BAZNAS berkomitmen untuk mengelola zakat secara inovatif dan berkelanjutan demi menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua BAZNAS Mokhamad Mahdum, saat acara Sharia Future Network yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (1/11).
Menurut Mo Mahdum, zakat berperan penting sebagai instrumen strategis bagi kemajuan bangsa.
Dengan potensi zakat Indonesia yang mencapai Rp327 triliun per tahun, dia menilai zakat bisa menjadi kunci dalam mengurangi angka kemiskinan, apabila dikelola dengan baik dan mendapat dukungan luas.
Meski potensinya besar, realisasi penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) saat ini baru mencapai sekitar Rp41 triliun. Menurut Mahdum, kesenjangan tersebut menunjukkan masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya zakat.
“Masih banyak masyarakat yang belum paham bahwa zakat adalah instrumen kolektif untuk kesejahteraan. Ini berpengaruh pada rendahnya partisipasi masyarakat dalam berzakat,” ungkapnya.
Selain tingkat literasi yang rendah, BAZNAS juga menghadapi tantangan dalam infrastruktur dan sinergi antarlembaga zakat.
BAZNAS meningkatkan inovasi zakat untuk mendukung visi Indonesia Emas. Simak selengkapnya
- Framework Zakat Hijau, Solusi Inovatif untuk Mendukung Ekologi dan Kesejahteraan
- Mahasiswa Beasiswa Cendekia BAZNAS Ajak Generasi Muda Berzakat
- Gelorakan Semangat Sumpah Pemuda, BAZNAS Ajak Volunteer Beraksi di Desa Terpencil
- Digitalisasi Zakat, BAZNAS Genjot Pemanfaatan Aplikasi SIMBA
- Gerak Cepat di Tengah Bencana, BAZNAS Bali Dapat Pujian
- Pengelolaan ZIS-DSKL Makin Mudah dengan Inovasi dari BAZNAS