BBC Minta Maaf setelah Presenternya Sebut Tentara Israel Senang Membunuh Anak-Anak
jpnn.com, LONDON - Lembaga Penyiaran Inggris atau British Broadcasting Corporation atau BBC meminta maaf gara-gara presenternya menyebut pasukan Israel dengan senang hati membunuh anak-anak.
Adalah presenter berita BBC News Anjana Gadgil yang membuat pernyataan itu saat mewawancarai mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennet pada Selasa (4/7) malam.
Dalam wawancara itu, Anjana membahas soal operasi militer Israel di Jenin, Palestina. Jenin merupakan wilayah di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Anjana menanyakan soal anak-anak muda Palestina yang tewas di Jenin kepada Bennet. Dari 11 warga Palestina yang tewas akibat operasi militer Israel di Jenin, empat di antaranya masih belia.
“Tentara Israel menyebut ini sebagai operasi militer, tetapi kita tahu bahwa anak-anak muda yang dibunuh, empat di antaranya berusia di bawah 18 tahun. Benarkah itu yang dilakukan militer? Membunuh orang-orang berusia antara 16 dan 18 tahun?” tanya Anjana.
Bennet pun menepis anggapan itu. “Justru sebaliknya,” jawabnya.
Menurut Bennet, sebelas orang yang tewas adalah militan. “Fakta bahwa ada teroris muda yang memutuskan mengangkat senjata adalah tanggung jawab mereka,” katanya.
Bennet menegaskan semua warga Palestina yang tewas dalam peristiwa itu adalah teroris. “Jenin telah menjadi pusat teror,” imbuhnya.
Presenter berita BBC News Anjana Gadgil dalam wawancara dengan Naftali Bennet menyebut operasi militer Israel di Jenin justru menewaskan anak-anak muda.
- Hamas Siap Berdialog dengan Utusan Donald Trump demi Gaza, Ini Syaratnya
- Dunia Hari Ini: Sandera Israel dan Palestina Dibebaskan Setelah 15 Bulan Perang di Jalur Gaza
- IMLA Meragukan Komitmen Netanyahu soal Gencatan Senjata di Gaza
- Indonesia Dinilai Cocok Jadi Penampungan Warga Gaza, Kemlu Cuma Merespons Begini
- Trump Segera Berkuasa, Timnya Pertimbangkan Indonesia Jadi Tujuan Relokasi Warga Gaza
- Dunia Hari Ini: Israel dan Hamas Setuju Gencatan Senjata