BBM Batal Naik, APBN Lebih Aman
Minggu, 01 April 2012 – 01:01 WIB
JAKARTA - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM mulai hari ini (1/4), kandas sudah. Ekonom dari INDEF, Enny Sri Hartati, menyambut baik batalnya kenaikan harga BBM ini. Menurutnya, justru APBN lebih aman jika harga BBM tak naik, dibandingkan jika BBM naik. Kompensasi yang harus dikeluarkan jika BBM naik, antara lain untuk Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) untuk 18,5 juta rumah tangga, yang menyedot sekitar Rp25 triliun. Ini belum termasuk untuk subsidi listrik, cost recoversy, tambahan raskin, subsidi untuk orang miskin, dan sejumlah program lain yang menelan sekitar Rp100 triliun.
Enny bukan asal omong. Dia punya argumentasi yang didukung angka-angka. Dijelaskan, jika harga BBM bersubsidi harganya dinaikkan, maka berdampak pada penghematan subsidi yang harus ditanggung APBN sebesar Rp41 triliun.
Sementara, dana kompensasi yang harus ditanggung APBN untuk sejumlah program yang mengiringi kenaikan harga BBM, besarnya sekitar Rp100 triliun. "Jika naik ada penghematan Rp41 triliun tapi kompensasinya hampir Rp100 triliun. Besarnya kompensasi itu jauh lebih besar dibanding subsidi diturunkan (dengan cara menaikkan harga BBM bersubsidi, red)," ujar Enny, yang juga Direktur INDEF, dalam diskusi polemik di Cikini, Jakarta, Sabtu (31/3).
Baca Juga:
JAKARTA - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM mulai hari ini (1/4), kandas sudah. Ekonom dari INDEF, Enny Sri Hartati, menyambut baik batalnya
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 Januari Turun, Berikut Daftarnya
- Soal Persiapan Arus Mudik Lebaran, Menko AHY Bilang Begini
- Bermodal Rp 3 Juta, Suciyah Mengubah Nasib dengan Cor Kuningan
- MSIG Life Luncurkan Produk Asuransi Jiwa Inovatif untuk Keluarga Muda
- Lippo Group dan Pertamina Retail Berkolaborasi Dalam Pengembangan Bisnis
- ADSW 2025: Pertamina NRE Komitmen jadi Penggerak Utama Transisi Energi di Indonesia