BBM dan TDL Naik, Pemerintah Bikin Rakyat Tambah Melarat
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Heri Gunawan mengkritisi rencana pemerintah terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL).
Kabarnya, premium akan dibanderol Rp 8 ribu per liter atau naik Rp 700. Sementara, TDL direncanakan naik pada sepuluh tarif tenaga listrik. Nantinya, tarif listrik non subsidi akan dipengaruhi nilai tukar rupiah atas USD, harga minyak dan inflasi.
"Nah, sekarang seluruh target penerimaan sedang turun. Ekspor migas atau non-migas defisit. Lalu dana untuk belanja negara dari mana? Ini merupakan konsekuensi yang rumit yang harus dihadapi," kata Heri di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat (14/8).
Heri menilai, langkah itu akan sangat buruk jika benar-benar diterapkan. Sebab, harga minyak dunia sedang turun. Per 13 Agustus 2015, harga crude oil (Nymex) turun 0,09 atau saat ini berada di kisaran USD 43,21 per barrel.
"Kenaikan harga BBM dan TDL pasti memicu kenaikan ongkos operasional dan angkutan yang akan merembes pada naiknya harga-harga. Dan kenaikan itu akan sulit untuk turun lagi," tegasnya.
"Pemerintah sepertinya sedang menjebloskan rakyatnya yang sedang sulit menjadi tambah melarat. Rasa kemanusiaan pemerintah patut dipertanyakan," imbuh politikus Partai Gerindra itu. (fas/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Heri Gunawan mengkritisi rencana pemerintah terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan Tarif Dasar
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?
- Dukung Industri dalam Negeri, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas PLB ke Perusahaan Ini
- Gandeng LAPI ITB, Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Investigasi Kualitas Pertamax
- Mendag Klaim Harga Minyakita Bakal Turun Pekan Ini
- Mendag Budi Santoso Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Menyegel SPBU Nakal di Sleman
- Optimalisasi MCP untuk Kemajuan Sektor Maritim Nasional, BKI Gelar FGD