BBM Dibatasi, Muncul Wacana Konversi
Sabtu, 18 Desember 2010 – 12:12 WIB
JAKARTA — Rencana pembatasan BBM subsidi yang diberlakukan hanya untuk menghemat anggaran negara memicu wacana tentang konversi dari premium ke Bahan Bakar Gas (BBG). Karena bila dilakukan perhitungan, maka BBG dinilai lebih murah dan kompetitif digunakan bagi masyarakat daripada harus membeli BBM non subsidi.
Namun perihal konversi dari premium ke BBG ini, sepertinya masih belum menjadi pilihan pemerintah. Paling tidak dalam waktu dekat, di saat pemerintah tetap fokus pada mekanisme pembatasan BBM subsidi. "Memang BBG termasuk prioritas mengalihkan penggunaan dari BBM. Namun banyak hal yang harus disiapkan untuk kebijakan ini. Harus ada jaminan dulu," kata Menteri koordinator bidang perekonomian, Hatta Rajasa pada wartawan di kantornya, Jumat (17/12) malam.
Ada empat hal yang menjadi perhatian pemerintah terhadap wacana konversi dari BBM premium ke BBG. Pertama, pengalihan konsumsi masyarakat ke BBG jangan sampai membuat terciptanya disparitas harga antara Pertamina dan produsen BBG. Kedua, pemerintah harus memastikan terlebih dahulu para pengusaha SPBU mampu mengalihkan unit usaha mereka untuk menjual BBG.
"Khususnya pada infrastruktur BBG itu sendiri. Harus benar-benar dipastikan tersedia dan siap. Jadi tidak terjadi antrian yang panjang di SPBG. Pengembangan infrastruktur SPBG-SPBG ini harus standart," kata Hatta.
JAKARTA — Rencana pembatasan BBM subsidi yang diberlakukan hanya untuk menghemat anggaran negara memicu wacana tentang konversi dari premium
BERITA TERKAIT
- Optimalisasi MCP untuk Kemajuan Sektor Maritim Nasional, BKI Gelar FGD
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Startup Lokal Buktikan Keunggulan di Startup4Industry 2024
- Demi Keberlangsungan UMKM, Tarif PPh Seharusnya Diturunkan, Bukan Naik!
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Meccaya Resmi Luncurkan 88 Acne Cream & Sarijel