BBM Jenis Premium Semakin Langka
jpnn.com, BOGOR - BBM jenis premium semakin langka. Mayoritas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bogor sudah mengganti mesin meteran dengan yang baru, dengan hanya memasang pertalite, pertamax dan bahan bakar non subsidi lainnya.
Pengawas BBM SPBU 31 16113 Tentara Pelajar Bogor, Aip Syahrudin mengungkapkan, mulai awal April lalu BBM jenis premium sudah tidak didistribusikan lagi ke semua SPBU wilayah Jawa, Madura, dan Bali.
Dari edaran yang diterima dari pusat, kata dia, karena Jawa bukan termasuk wilayah penugasan yang diatur dalam Peraturan Presiden No 191 tahun 2014 tentang penyediaan pendistribusian dan harga jual eceran BBM dalam regulasi ini (Premiun).
"Wilayah penugasan disebutkan seluruh wilayah Indonesia, kecuali Jawa, Madura dan Bali," ucapnya kepada Radar Bogor (Jawa Pos Group).
Aip menambahkan, sebelum April jenis premium masih ada. Hanya saja, kuota pengirimnya sangat sedikit. "Jadi sejak lama, pengurangan Premium itu. Seminggu dapat kuota hanya sekali sebanyak 8 ribu liter," ungkap Aip.
Ia mengakui, pelan-pelan masyarakat menjadi terbiasa dan wajar ketika premiun sudah tidak ada, karena selama ini pun kuotanya sedikit dan cepat habis di SPBU.
"Nah, kalau sejak April ini, benar-benar sudah tidak ada lagi jenis premium di Jawa, termasuk di Bogor ini. Sudah diberhentikan distribusinya," tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan pengawas SPBU 34 16121 Bondongan, Ahmad Sobari. Menurutnya, selama ini distribusi BBM jenis Premium hanya 8 ribu liter perminggu.
Sejak awal April 2018, BBM jenis premium memang sudah didistribusikan ke semua SPBU di wilayah Jawa, Madura, Bali.
- Ini Komplotan Perampok SPBU di Garut
- Pertamina Patra Niaga Terus Dorong Masyarakat Agar Daftar QR Pertalite
- Bicara di Hadapan Rektor se-Rusia, Megawati Singgung Pembatasan Penggunaan AI
- 78 Persen Konsumen Pertalite Rata-rata Mengisi Kendaraannya 19,5 Liter Setiap Harinya
- Komisi VII DPR Dukung Pertamina Agar Roda 4 Wajib Daftar QR Code Pertalite
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Pertalite Tetap Disalurkan pada 1 September Nanti