BBM Langka, Daerah Pantau SPBU
Rabu, 28 November 2012 – 10:16 WIB

BBM Langka, Daerah Pantau SPBU
SINJAI - Dinas Perindustrian dan Perdagangan, UMKM, Koperasi, Pertambangan dan Energi (Disperindag Koptamben) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan akan melakukan pantauan di Stasiun Pelayanan Bahan Bakar Umum (SPBU). Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan adanya penyalahgunaan pihak SPBU dalam penyaluran BBM. Hanya saja, lebih lanjut dia mengatakan bahwa sampai saat ini dirinya belum mendapatkan laporan adanya upaya pelanggaran. Kelangkaan yang terjadi kata dia, semata-mata karena kebijakan pemerintah yang memang mengurangi jatah ke daerah. "Lagi pula ini kan dialami semua daerah se-Indonesia. Cuma bukan berarti kita diam saja," tambahnya.
Kepala Disperindag Koptamber, Akmal Muin mengatakan, pihaknya memang saat ini sedang berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk meminimalkan dampak kelangkaan BBM. Meskipun ada kemungkinan normalisasi dari Pemerintah Pusat, menurutnya perlu upaya tertentu untuk menghindari segala kemungkinan.
Baca Juga:
Termasuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menjaga kemungkinan ada pelanggaran yang berdampak hukum. Penyelundupan BBM dalam kondisi genting seperti ini menurut dia sangat mungkin terjadi. Dengan demikian, pantauan SPBU dinilai sangat penting. "Harus dipantau karena soal kebutuhan BBM ini sangat sensitif," ucapnya seperti dilansir FAJAR (JPNN Group), Rabu (28/11).
Baca Juga:
SINJAI - Dinas Perindustrian dan Perdagangan, UMKM, Koperasi, Pertambangan dan Energi (Disperindag Koptamben) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan
BERITA TERKAIT
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- SAFF & Co. Hadirkan MORFOSIA, Perpaduan Seni Instalasi dan Aroma di Central Park
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS
- Modernland Realty Pangkas Beban Utang Obligasi Luar Negeri Sebesar Rp1,7 Triliun