BBM Langka, SBY Semprot Pertamina

BBM Langka, SBY Semprot Pertamina
BBM Langka, SBY Semprot Pertamina
Laporan sementara dari penyidik yang diterima BPH Migas, memang ada sejumlah SPBU yang menahan penebusan BBM karena khawatir harga turun di awal tahun. Penyidik, lanjut dia, juga menemukan adanya SPBU yang memesan BBM di Depot Plumpang, tapi menebusnya di Depot Cilacap. ’’Bank tidak bisa merekam catatan pembelian kalau kacau seperti ini. Laporan lengkap diharapkan bisa masuk hari ini untuk dilaporkan ke menteri. Kalau sampai terjadi unsur penyalahgunaan, pasti kami tindak,’’ tegasnya.

Kelangkaan BBM juga membuat Departemen ESDM risau. Kepala Biro Hukum dan Humas Departemen ESDM Sutisna Prawira menyatakan, pihaknya memang mendorong BPH Migas agar melakukan penyidikan. ’’Pemerintah ingin mendapat gambaran yang langsung dan jelas sebab musabab kelangkaan BBM,’’ ujarnya.

Dimintai komentarnya, VP Komunikasi PT Pertamina Anang R. Noor mengatakan, pihaknya akan fokus menormalkan kembali pasokan ke SPBU-SPBU yang sebelumnya terganggu. Menurut Anang, rata-rata pengiriman normal di Jabodetabek dalam sehari sekitar 11.000 kiloliter (KL). Namun sejak 2 Januari, Pertamina sudah memasok lebih dari 19.000 kiloliter per hari. ’’Itu sebenarnya sudah lebih dari cukup. Tapi, kalau memang masih ada SPBU yang belum tercukupi, mereka tinggal menunggu pasokan datang dari depot terdekat,’’ jelasnya.

Data Pertamina menyebut, penyaluran BBM dari Depot Plumpang pada 5 Januari mulai pukul 00.00 sampai pukul 12.00 sudah mencapai 61 persen dari rata-rata pengiriman per hari. Biasanya, pengiriman 14.818 kiloliter dan sampai tengah hari kemarin sudah 9.072 kiloliter. (tom/owi/oki)


JAKARTA - Kelangkaan premium dan solar di sejumlah SPBU saat liburan pergantian tahun dan berlanjut hingga sekarang membuat Presiden Susilo Bambang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News