BBM Langka, Tarif Angkot Melonjak
Senin, 24 Oktober 2011 – 03:07 WIB
GORONTALO - Krisis stok premium yang melanda wilayah Gorontalo dalam beberapa waktu terakhir memicu lonjakan tarif angkutan umum menjadi 10 hingga 20 persen. Para sopir beralasan, tarif ini dinaikkan untuk menutupi penurunan mobilitas angkutan pasca kelangkaan premium. Padahal pemerintah belum mengeluarkan edaran untuk menaikan tarif angkot tersebut.
Pantauan Gorontalo Post (JPNN Group), salah satu trayek yang mengalami lonjakan tarif adalah trayek Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) Bongomeme-Kota Gorontalo. Ongkos angkutan pada trayek ini, naik antara Rp 6 ribu sampai Rp7 ribu dari tarif normal Rp5 ribu.
Baca Juga:
Menurut sejumlah sopir yang meminta namanya tidak dikorankan, kelangkaan premium yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir membuat mobilitas mereka menurun. Karena waktu operasi banyak tersita untuk mengantri di SPBU. Jika pada situasi normal angkutan di trayek ini bisa mencapai empat ret kini menurun dua ret. "Lonjakan tarif ini untuk menutupi penurunan frekuensi operasi agar kami tetap memperoleh gaji dari membawa angkot,"ujar para sopir.
Kenaikan tarif ini sudah terjadi dalam sepekan terakhir. Selain angkutan umum, lonjakan tarif ini juga terjadi pada angkutan bentor. Tarif bentor di dalam kota Gorontalo pascakelangkaan premium naik di atas 50 persen dari tarif sebelumnya.
GORONTALO - Krisis stok premium yang melanda wilayah Gorontalo dalam beberapa waktu terakhir memicu lonjakan tarif angkutan umum menjadi 10 hingga
BERITA TERKAIT
- Monev KIP 2024: Pemprov Kaltim Raih Predikat Informatif 5 Kali Berturut-turut
- AKBP Afrizal Perintahkan Jajaran Segera Tangkap Pelaku Pengadangan Mobil di Jalintim
- Wisata Tower Jembatan Ampera Belum Beroperasi pada 1 Februari 2025 Ini
- Hasil Sementara Seleksi Administrasi PPPK Tahap 2 Kota Bengkulu, Lulus 1.289, TMS 152
- 1.214 Warga Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Ibu di Halbar
- Ini Upaya Polda Riau Cegah Distribusi Sembako Terganggu Saat Melewati Jalintim KM 83