BBM Naik, Daya Beli Turun
Rabu, 21 Maret 2012 – 15:30 WIB
Rahim menjelaskan, saat ini pemko harus bergerak cepat mengantisipasi kemungkinan buruk akibat kenaikan harga BBM. Misalnya menjaga kebutuhan harian (pokok) jangan sampai langka di pasar. “Spekulan pasti memanfaatkan peluang ini. Contohnya BBM saja sudah banyak yang menimbun, pengaruhnya juga akan sampai ke kebutuhan pokok yang lain,” ulasnya.
Baca Juga:
Pemda dalam hal ini, juga harus berani menjamin, barang kebutuhan pokok tidak langka dan harga tidak melambung tinggi. “Untuk mengatasi agar inflasi tidak meningkat, pemda harus memberikan stimulus kepada masyarakat ekonomi lemah melalui program padat karya. Yaitu program-program yang mendorong terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat miskin,” tuturnya.
Ada banyak cara untuk itu. Misalnya soal pembersihan riol, pemko bisa merekrut warga miskin sebagai pekerja. Meski pemerintah memberikan kompensasi kenaikan BBM dengan memberi bantuan langsung kepada masyarakat miskin, Rahim menilai program itu tidak akan menjawab secara penuh persoalan. Justru dia khawatir banyak pihak yang mencuri kesempatan melalui pemberian bantuan tersebut.
“Yang jelas, pemerintah harus bisa menyiapkan antisipasi agar dampak kenaikan BBM ini tidak meluas. Data-data penerima bantuan langsung harus diperbarui dan diawasi dengan benar,” ulasnya.
PADANG--Meski penetapan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baru akan diumumkan 1 April mendatang, namun harga-harga kebutuhan pokok sudah keduluan
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Pelayanan Bandara, IAS Group Luncurkan GSE Teknologi Terbaru
- Winn Gas Luncurkan Produk Inovasi Terbaru, Ibu-Ibu Pasti Suka
- Lewat Cara ini SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Mewujudkan Asta Cita
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta
- Menteri PPPA Ingin Tingkatkan Taraf Hidup Perempuan
- Bank Mandiri Promosikan Sektor IT ke Investor Hong Kong