BBM Naik, India Lumpuh
Selasa, 06 Juli 2010 – 00:25 WIB
NEW DELHI - Keputusan pemerintah India untuk mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) bulan lalu berdampak serius. Kemarin (5/7) di bawah komando oposisi, ribuan warga di beberapa negara bagian memprotes kebijakan yang tidak populis tersebut. Akibatnya, transportasi di negeri Taj Mahal itu terganggu. Sebenarnya, pemerintah lokal Maharashtra sudah berupaya maksimal mengantisipasi aksi protes yang dijadwalkan berlangsung 12 jam tersebut. Minggu (4/7) lalu, aparat mengamankan sedikitnya 1.000 aktivis oposisi di seantero Mumbai, kota bisnis India. Meski demikian, protes akbar kemarin tetap berjalan sesuai rencana dan cenderung anarkistis.
Dampak terparah protes yang digagas Partai Bharatiya Janata (BJP) itu terjadi di empat negara bagian pro-oposisi. Yakni di West Bengal, Maharashtra, Karnataka dan Bihar. Di Kota Mumbai, ibukota Maharashtra, protes kenaikan harga BBM tersebut mengacaukan penerbangan. "Sebanyak 49 keberangkatan domestik dan 39 kedatangan domestik terpaksa dibatalkan," terang petugas bandara kepada Agence France-Presse.
Baca Juga:
Kekacauan yang sama terjadi di bandara domestik West Bengal di Kota Calcutta. Sebagian penerbangan domestik dari dan ke ibu kota West Bengal terpaksa dibatalkan. Bukan hanya itu, di dua negara bagian tersebut, para demonstran juga melakukan aksi anarkistis. Mereka melempari bus yang melintas dengan batu dan memblokade jalanan dengan membakar ban.
Baca Juga:
NEW DELHI - Keputusan pemerintah India untuk mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) bulan lalu berdampak serius. Kemarin (5/7) di bawah komando
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer