BBM Naik, Kursi SBY Tetap Aman
Minggu, 11 Maret 2012 – 20:15 WIB
Kemarahan publik karena kenaikan harga BBM atas Demokrat dan SBY, secara elektoral hanya bisa dinetralkan dengan program BLT atau sejenisnya. "Jika tidak SBY dan Demokrat semakin melorot lagi ke titik terendah," ungkapnya.
Ia menilai, kebijakan publik soal harga BBM dan BLT selalu terkait dengan politik pencitraan. "Kebijakan dua isu itu apalagi menjelang 2014, tidak akan pernah dirumuskan murni dari sisi teknokratis belaka," katanya.
Dikatakan lagi, sikap partai saat ini terhadap rencana kenaikan BBM juga beragam. Pendukung kenaikan BBM adalah partai pemerintah sendiri, Partai Demokrat. "Yang menentang kenaikan BBM adalah partai oposisi, Gerindra, Hanura, PDIP," tegasnya.
Menurutnya, partai koalisi berada di tengah, seperti PKS, PAN, PKB dan PPP. Dia menjelaskan, PKS ada kecenderungan menolak kenaikan harga BBM tapi tak selantang PDIP. PAN, kata dia, ada kecenderungan mendukung tapi tak selantang Partai Demokrat. Partai koalisi, terang dia, ada di tengah dalam spektrum kenaikan harga BBM.
JAKARTA -- Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan melahirkan gerakan menjatuhkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini berdasarkan
BERITA TERKAIT
- Kabar Gembira untuk Honorer Tua Gagal PPPK 2024 Tahap 1
- BMKG Pantau Bibit Siklon Tropis 97S, Wilayah Ini Wajib Waspada
- 5 Berita Terpopuler: Ide Terobosan Baru soal Seleksi PPPK, Hapuskan Diskriminasi di UU ASN, 90 Ribu Honorer Bakal Menggugat
- Seluruh Honorer Pelamar Seleksi Tahap 2 jadi PPPK Paruh Waktu, Waduh
- Sudah Ada Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu, Tanpa Tunjangan
- Pernyataan Terbaru Kepala BKN soal PPPK 2024 Tahap 2, Pakai Kata Tolong