BBM Naik, Orang Miskin Bertambah 1,5 Juta
Kamis, 28 Agustus 2014 – 17:52 WIB
Sebagai seorang neragawan, Rieke yakin SBY tak punya niat untuk mengganjal program-program Pemerintahan Jokowi-JK. Dalam "negosiasi antara Jokowi dan SBY" yang sedang berlangsung di Bali, kiranya ada opsi ruang fiskal untuk jalankan 9 program nawa cita. “Hal yang wajar, jika SBY "serahkan" 50 persen dari Rp 480 triliun. Sekitar Rp 240 triliun saya yakin bisa dioptimalkan untuk program nawa cita,” katanya.
Ia menyebut Rp 240 triliun, itu bisa digunakan untuk berbagai keperluan yang menyangkut masyarakat. Misalnya, Kartu Indonesia Sehat, pembangunan Puskesmas, Kartu Indonesia Pintar, serta anggaran desa.
Di sisa 1,5 bulan bulan pemerintahan, Rieke yakin SBY masih ingat pada ucapannya di pidato penyampaian nota keuangan di rapat paripurna DPR 16 Agustus yang tidak akan membebani pemerintahan baru. Karenanya, dia juga yakin SBY sangat bijak dan memahami tidak mungkin pemerintah Jokowi-JK akan menjalankan program yang sesuai visi misi mereka, jika ruang fiskal yang ada Rp 480 triliun digunakan seluruhnya untuk semua program Pemerintahan SBY - Boediono yang tinggal 1,5 bulan saja.
Meskipun desakan untuk mencabut subsidi BBM cukup kuat, Rieke juga yakin Jokowi sangat mengerti bahwa pencabutan subsidi BBM akan memicu kenaikan ongkos produksi dan transportasi, serta kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.
JAKARTA – Politikus PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka mengatakan pencabutan subsidi bahan bakar minyak akan melahirkan kemiskinan di masyarakat.
BERITA TERKAIT
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- IDI Banjarnegara Ungkap Pengobatan yang Tepat untuk Penderita Diabetes Melitus
- KPK Gelar OTT di Bengkulu, 7 Orang Diamankan
- IDI Jawa Tengah Bagikan Info Jenis Obat Pengidap HIV/AIDS
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian