BBM Naik, Pemerintah Tetap Beri Subsidi Rp2.400
Kamis, 29 Maret 2012 – 18:03 WIB
JAKARTA--Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan, rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya untuk Premium dan Solar, tidak menghilangkan hak subsidi untuk rakyat. Harga tersebut masih ditambah harga LRT (lifting, refinery, transportation) sebesar 24,1 dollar AS/barel atau Rp 1.360/liter. Selanjutnya ditambah pajak dan lain-lain (15%) sebesar Rp 1.100/liter.
Andai BBM subsidi naik Rp 1.500 per liter menjadi Rp 6.000 per liter, maka pemerintah masih akan mensubsidi rakyat sekitar Rp 2.400 per liter. Karena harga normal BBM saat ini sudah mencapai Rp 8.400 per liter.
Baca Juga:
Diuraikan oleh Kementerian ESDM, bahwa harga dasar minyak mentah saat ini sudah mencapai Rp 5.940 per liter. Harga ini diperoleh dari harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ ICP) sebesar 105 dollar AS dikalikan kurs dollar (Rp 9.000) dibagi 159 (faktor pembagi dari barel ke liter).
Baca Juga:
JAKARTA--Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan, rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya
BERITA TERKAIT
- Buka 2 Kantor Cabang Prioritas, Bank Sinarmas Targetkan Kenaikan Nasabah Capai 40 Persen
- Indonesia-Singapura Lanjutkan Kerja Sama untuk Investasi hingga Tenaga Kerja
- BSN Dongkrak Daya Saing Produk Indonesia di Tingkat Global
- Menko Airlangga Ungkap Upaya Pemerintah Jaga Ekonomi Nasional di Tengah Kondisi Global
- Rayakan 15 Tahun Perjalanan Penuh Inovasi, BUKA Umumkan Penajaman Fokus Bisnis
- Arsjad Rasjid tak Lagi Pimpin Kadin, Sikapnya Dipuji