BBM Naik, Warga 2 Kali Dimiskinkan
Kamis, 08 Maret 2012 – 18:57 WIB
Kalau dihitung-hitung dengan akal sehat, lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya kalau BBM dinaikan. "Cara berpikir dan kritikan Hanura inilah yang disampaikan ke pemerintah dan saya malah dituding sebagai provokator dan makar," ujar mantan Panglima TNI itu.
Baca Juga:
Sebagai partai yang didasari atas hati nurani yang terdalam, lanjutnya, di panggung politik nasional Hanura tidak pernah mengambil tempat sebagai oposisi dan tidak pula sebagai partai pendukung pemerintah.
"Sepanjang kebijakan pemerintah berpihak kepada mayoritas warga negara, pasti kami dukung. Sebaliknya, kalau kebijakan itu berpotensi menyengsarakan rakyat tentu harus kami kritisi. Kedua sikap itu dilindungi oleh undang-undang," tegasnya.
Karena menaikan harga BBM dalam negeri dipandang akan menyengsarakan rakyat, maka Hanura, kata Wiranto, melancarkan kritikan berikut dengan solusinya antara lain tinjau ulang kontrak penjualan gas Tanggul ke China dengan harga murah tapi dalam waktu yang cukup lama yakni 25 tahun.
JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto mengatakan pihaknya paham betul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) luar negeri membawa konsekuensi
BERITA TERKAIT
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran