BBM Plat Hitam Dibatasi, Irit Rp 27 T
Senin, 29 November 2010 – 07:07 WIB
Jika Sutan dan Dito menyatakan setuju, tidak demikian halnya dengan Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi PDIP Effendi M.S.Simbolon. Menurut dia, alasan pemerintah bahwa subsidi BBM tidak tepat sasaran tidak tepat. "Jadi, PDIP secara tegas menolak rencana (pembatasan) itu," ujarnya.
Effendi mengatakan, tidak ada yang salah pola subsidi saat ini. Sebab, kata dia, pemilik mobil belum tentu masyarakat kaya yang tidak berhak lagi mendapatkan subsidi. Sebab, jika memang masyarakat sudah mampu, tidak perlu disuruh-suruh pun mereka akan dengan suka rela menggunakan BBM nonsubsidi. Misalnya, membeli pertamax atau pertamax plus yang kualitasnya lebih bagus. "Makanya, pemerintah harus kenal dengan rakyatnya agar bisa membuat kebijakan yang tidak menyusahkan," sindirnya.
Menurut Effendi, pembatasan tersebut bisa menimbulkan imbas tidak langsung yang akan dirasakan rakyat kecil. Yakni, harga-harga barang naik. "Kalau nekat melaksanakan program itu, berarti pemerintah sudah berbuat zalim kepada rakyat," tegasnya. (owi/c4/kum)
JAKARTA - Boleh saja pemerintah bikin konsep untuk membatasi BBM bersubsidi sekaligus berancang-ancang menerapkannya mulai 1 Januari tahun depan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ruas Falah Dukung MIND ID Mengakselerasi Pembangunan SGAR Mempawah Fase II
- Toshiba Berbagi Tips Menjaga Kebersihan Dispenser
- Gelar Operasi Gempur II, Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal
- Pegadaian 123 Go! Bersiap Meluas dengan Bank Emas
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Hasil Uji Lab Lemigas Menyatakan Kualitas Pertamax Memenuhi Spesifikasi Dirjen Migas