BBM RON Rendah Berdampak Buruk Terhadap Kesehatan, Pakar Lingkungan: Enggak Usah Dijual Lagi

Selain itu, juga menyebabkan penyakit kronis, seperti gangguan fungsi paru/saluran nafas, PPOK, gangguan/ penyakit jantung, hipertensi, diabetes, gangguan ginjal.
“Penyakit kronis akibat polusi udara itulah yang berkontribusi terhadap penurunan sistem imunitas tubuh dan menjadi kormobiditas Covid-19,” tegasnya.
World Health Organization (WHO) pun, lanjut Budi, sudah mengimbau agar setiap negara dengan tingkat polusi tinggi seperti Indonesia, harus mempertimbangkan faktor risiko polusi udara dan kaitannya terhadap pengendalian COVID-19.
Karena itu, Budi menegaskan demi kesehatan masyarakat, memang sebaiknya beralih menuju BBM kualitas dengan baik, setidaknya BBM RON 92 atau bahkan 98. Sebab, semakin bagus kualitas BBM, maka masyarakat semakin sehat.
Artinya, penyakit-penyakit terkait pencemaran udara akan berkurang.
“Jadi, memang harus segera beralih. Apalagi, sebenarnya kita sudah sangat terlambat. Daripada membayar biaya pengobatan yang jatuhnya lebih mahal,” pungkas Budi.(chi/jpnn)
BBM RON 88 dan 90 masih setara dengan BBM Euro-2. Dalam hal ini, kandungan sulfur masih berada di atas 500 ppm.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Kejagung Dinilai Perlu Telisik Pengadaan Minyak Mentah di Indonesia
- Kado Lebaran dari Pertamina: Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini 29 Maret 2025
- Kado Idulfitri Pertamina Turunkan Harga BBM Jenis Ini
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Mudik Nyaman Bersama Pertamina: Layanan 24 Jam, Motoris dan Fasilitas Lengkap
- Polresta Bandung Sidak SPBU Nagreg, Pastikan Takaran BBM Akurat saat Arus Mudik