BBM Satu Harga Bikin Natuna Lepas dari Status Daerah Termahal
Pengamat ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo juga tidak menampik fakta bahwa program BBM Satu Harga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah.
Wahyu menjelaskan, turunnya harga BBM meningkatkan aspek produksi pada masyarakat. Produksi yang meningkat membuat pendapatan masyarakat baik.
Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah, juga semakin meningkat.
"Dengan peningkatan kesejahteraan, konsumsi (terhadap barang atau jasa) naik, kegiatan bisnis juga berkembang,” ujar Wahyu.
Wahyu pun berharap program itu dibarengi dengan peningkatan pengawasan sehingga lebih tepat sasaran.
"Program ini meningkatkan aspek produksi pada masyarakat sehingga mendorong kegiatan ekonomi. Namun, karena aspek konsumsi (terhadap BBM) juga meningkat, maka pengawasan harus lebih diperketat,” kata Wahyu.
Warga Desa Malakoni, Kecamatan Enggano, Bengkulu Utara, pun merasa sangat terbantu dengan adanya program BBM Satu Harga.
Warga bernama Marlon Siahaan mengaku merasa senang ketika program tersebut diberlakukan di wilayah mereka. Pasalnya, sebelumnya harga BBM memang sangat memberatkan.
Program BBM Satu Harga yang diterapkan di berbagai wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia memberi berkah bagi masyarakat Natuna, Kepulauan Riau.
- Kabar Baik Soal Pasokan Solar di Riau, Ini Penjelasan Ditreskrimsus Polda Riau
- Wujud Komitmen Ketahanan Energi, Pertamina Tambah 31 Titik Baru BBM Satu Harga
- Berikut Pemenang Lomba Instagram Reels ISDS Bertema ‘Menjaga Natuna, Menjaga Indonesia’
- Pertamina Bentuk Satgas Nataru, Analis: Upaya Beri Layanan Terbaik
- Kobra 3 Meter Masuk Rumah Warga, Disdamkar Natuna Merespons Cepat
- Letupan Api Dispenser SPBU di Pondok Bambu, Pertamina Patra Niaga Pastikan Kelancaran Distribusi BBM