BBM Satu Harga Bikin Natuna Lepas dari Status Daerah Termahal

Pengamat ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo juga tidak menampik fakta bahwa program BBM Satu Harga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah.
Wahyu menjelaskan, turunnya harga BBM meningkatkan aspek produksi pada masyarakat. Produksi yang meningkat membuat pendapatan masyarakat baik.
Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah, juga semakin meningkat.
"Dengan peningkatan kesejahteraan, konsumsi (terhadap barang atau jasa) naik, kegiatan bisnis juga berkembang,” ujar Wahyu.
Wahyu pun berharap program itu dibarengi dengan peningkatan pengawasan sehingga lebih tepat sasaran.
"Program ini meningkatkan aspek produksi pada masyarakat sehingga mendorong kegiatan ekonomi. Namun, karena aspek konsumsi (terhadap BBM) juga meningkat, maka pengawasan harus lebih diperketat,” kata Wahyu.
Warga Desa Malakoni, Kecamatan Enggano, Bengkulu Utara, pun merasa sangat terbantu dengan adanya program BBM Satu Harga.
Warga bernama Marlon Siahaan mengaku merasa senang ketika program tersebut diberlakukan di wilayah mereka. Pasalnya, sebelumnya harga BBM memang sangat memberatkan.
Program BBM Satu Harga yang diterapkan di berbagai wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia memberi berkah bagi masyarakat Natuna, Kepulauan Riau.
- Seleksi PPPK Tahap 2 Daerah Ini Bulan Depan, 904 Honorer Memperebutkan 103 Sisa Formasi
- Kejagung Dinilai Tak Tepat Menjadikan Vendor Tersangka Kasus BBM
- Pengguna MyPertamina Meningkat Pada Periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025
- Pertamina Resmi Tutup Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025, Suplai BBM-LPG Lancar
- SPBU di Denpasar Diduga Oplos BBM Pertalite
- Blending BBM Tindakan Legal Selama Mengikuti Izin dan Standar Mutu