BBM Subsidi Ditimbun Pengusaha

BBM Subsidi Ditimbun Pengusaha
BBM Subsidi Ditimbun Pengusaha
Rony Manajer PT Cipta Beton Sinar Perkasa, asal Makassar tidak ada di tempat. "Kami tidak bisa memberikan komentar apapun masalah BBM. Namun bila, ada pelanggaran yang dilakukan pihak kami maka konsultasikan langsung ke manajer kami," ungkap Karmila (27), bagian Administrasi PT Cipta Beton Sinar Perkasa.

Sementara di SPBU Sario kondisinya agak berbeda. Salah satu operator SPBU Sario Jones S mengaku, kewalahan melayani pembeli. Buktinya kemarin, mobil pribadi diisi 32,390 liter. "Kami sebagai manusia biasa, khilap dengan apa yang saya lakukan, karena mulai dari siang hingga sore, tidak pernah istrahat melayani konsumen. Bahkan mobil pribadi atau umum jarang kami perhatikan," ungkapnya.

Sementara itu di SPBU Politeknik, SPBU Kairagi Kecamatan Mapanget, SPBU Paal Dua, SPBU Tikala Kumaraka Kecamatan Tikala, SPBU Teling, SPBU Bolevard Kecamatan Wenang, SPBU Tanjung Batu, SPBU Winangun Kecamatan Wanea, SPBU Sario Kecamatan Sario, SPBU Malalayang Kecamatan Malalayang, serta SPBU Sindulang Kecamatan Tuminting, dan SPBU Kombos Kecamatan Singkil, rata-rata masih melanggar aturan. Di SPBU Sindulang misalnya, mobil pick-up DB 8279 AM Dinas Kebersihan Kota Manado mengisi solar 30 liter, namun setelah ditanyai pengemudinya dia mengaku 20 atau 30 liter itu wajar.

Sedangkan di SPBU Kombos pukul 15.00 Wita semua jenis BBM habis, senasib dengan SPBU Tanjung Batu, kecuali Pertamax masih ada  persediaaan. " Bensin dan Solar, baru-baru habis, tinggal Pertamax yang ada," ujar Rudy supervisor SPBU Tanjung Batu.

MANADO - Indikasi penyebab kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Premium dan Solar, mulai terkuak. Salah satunya ditengarai aksi borong

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News