BBM Turun, Organda Ogah Turunkan Tarif Angkot

jpnn.com - PURWAKARTA - Harga BBM bersubsidi yang resmi turun per 1 Januari lalu, tidak berdampak pada tarif angkutan umum. Sebagian besar sopir angkutan kota (angkot) di Purwakarta masih menarik ongkos Rp4.000 kepada penumpangnya.
Kusnadi (32), warga Maracang mengaku, dirinya masih diminta tarif ongkos yang sama, meski harga premium sudah turun. Saat menggunakan angkutan angkot Jalur 07 jurusan Maracang-Simpang, sang sopir masih meminta ongkos Rp4.000 kepada penumpangnya.
"Enggak turun ongkos, masih sama Rp 4 ribu," katanya kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN.com), Minggu (4/1).
Kusnadi berharap, saat harga bahan bakar sudah mengalami penurunan, pemerintah dapat menyesuaikan tarif angkutan yang lebih murah. Menurutnya, selisih pendapatan, akibat penurunan bahan bakar yang berimbas pada tarif angkutan dapat dialihkan pada kebutuhan lainnya.
"Jika bensin sudah turun, harusnya ongkos juga ikut turun. Jadi bisa beli yang lain," cetus Kusnadi.
Sulaeman (35), pengemudi angkot Jalur 07 mengatakan, hingga kini dirinya tidak menemui penumpang yang komplain terhadap tarif yang ditetapkan. Hanya saja dirinya lebih sadar jika ada penumpang yang tidak membayar sesuai tarif.
"Hitung-hitung subsidi silang, sampai hari ini, kita masih menarik tarif Rp 4 ribu. Alhamdulillah, penumpang tidak ada yang komplain," katanya.
Senada juga dikemukakan pengemudi angkot lainnya, Yayan Sopian (36). Dia mengatakan tidak begitu mempermasalahkan jika ada penumpang yang membayar kurang.
PURWAKARTA - Harga BBM bersubsidi yang resmi turun per 1 Januari lalu, tidak berdampak pada tarif angkutan umum. Sebagian besar sopir angkutan
- Pastikan Arus Mudik Lebaran Aman, Irjen Andi Rian Cek Kesiapan Tol Fungsional Banyuasin
- BI Banten Menyiapkan Rp 2,7 T untuk Penukaran Uang Baru Selama Ramadan-Idulfitri
- Banjir di Jalan Nelayan Rumbai Kian Parah, Warga Minta Pemerintah Memaksimalkan Bantuan
- Turun ke Lokasi Banjir, Walkot Pekanbaru Minta Warga Mewaspadai Buaya
- Jadi Komisaris Independen di BUMN, Aditya Mundur dari Jabatan Wali Kota Banjarbaru
- Perintah Dedi Mulyadi: Bongkar Hibisc Fantasy Puncak Bogor