BBPLK Bekasi Mulai Buka Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sementara di sisi lain, disepakatinya Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN atau bahkan Kawasan Asia (AFTA) dan juga memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi permasalahan sekaligus tantangan tersendiri yang harus dihadapi bersama.
"Pemerintah menyadari bahwa peningkatan SDM merupakan salah satu kunci dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan ini. Hal ini termasuk dalam upaya menghadapi Persaingan Bebas Asean yang kita kenal dengan istilah MEA dimana kita dituntut menyiapkan tenaga kerja yang kompeten,” imbuh Helmiati.
"Kita optimis bahwa dengan mendapatkan pelatihan ini, para peserta nantinya akan sukses dan memiliki skill untuk menjadi calon tenaga kerja terampil dan lebih bisa diterima oleh dunia industri," katanya.
Helmiati menambahkan untuk membekali peserta PBK, pihaknya menerapkan tidak hanya dari sisi kemampuan teknis (hard skill) semata tapi juga wawasan industri, etika dan motivasi atau softskill yakni kemampuan interpersonal.
Helmiati berpesan kepada seluruh 576 peserta PBK agar bisa mengikuti seluruh tahapan dan proses pelatihan ini secara serius dan sungguh-sungguh.
"Ikuti dengan baik pelatihan yang akan berjalan ini, karena ilmu dan keterampilan merupakan investasi masa depan yang tidak ternilai harganya. Manfaatkan kesempatan ini untuk masa depan yang lebih baik,” kata Helmiaty.(jpnn)
Kegiatan ini diikuti sebanyak 576 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Dukung Pendidikan Pesantren, Menaker Sumbang APD Covid-19
- Kemnaker – Shopee Jajaki Kerja Sama Mengembangkan Wirausaha Baru Go Digital
- Kemnaker Promosikan Inkubasi Bisnis Pelatihan Barista
- Kemnaker-LIPI Komitmen Tingkatkan Inovasi Produktivitas dan Wirausaha
- Dunia Usaha Diajak Bangun Hubungan Industrial Berkarakter Indonesia
- Menaker Minta Perubahan Ketenagakerjaan Direspons Cepat