BBPP Batu Menggembleng Daya Saing Puluhan Ribu Petani dan Penyuluh Pertanian
Pada hari ketiga pelatihan, Dedi Nursyamsi, memberikan materi untuk 3 gelombang secara virtual. Prof Dedi menyampaikan materi mengenai pemupukan nasional.
Menurutnya, pemupukan dengan jumlah yang tepat akan mengefisienkan biaya tanam.
"Dan pemanfaatan pupuk organik sebagai alternatif pupuk kimia akan memberikan dampak yang baik untuk lingkungan, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani," tuturnya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, kunci untuk meningkatkan daya saing adalah kompetisi produk Indonesia dan produk lain dengan produktivitas dan inovasi teknologi.
"Untuk saat ini, yang paling berpengaruh untuk meningkatkan produktivitas adalah varietas unggul dan pupuk berimbang,” ujar Dedi
BBPP Batu yang mengisi pada Gelombang ke-7 (10/8) dengan area wilayah Bali, mencakup 9 kabupaten dan kota, yang tersebar di 56 BPP Kostratani.
Hasil menjaring melalui pendaftaran diperoleh jumlah peserta penyuluh sebanyak 556, peserta petani sebanyak 24.932 sementara peserta insan pertanian lainnya sebanyak 648 jumlah keseluruhan peserta yang terjaring mencapai 26.145 orang peserta lebih besar dari target yang diperkirakan.
Antusias masyarakat Bali begitu tinggi disamping menyimak secara sendiri-sendiri diperoleh data dari ID1 sebanyak 694 peserta, ID2 955 peserta dan Youtube sebanyak 120 Viewer juga BPP Kostratani, Posluhdes, Saung Tani, bahkan P4S dijadikan nonton bareng pelatihan online petani dan penyuluh.
Pada hari ketiga atau gelombang 7, giliran BBPP Batu, Malang, yang mengisi kegiatan. Melalui pelatihan ini, Kementan melakukan penguatan pertanian melalui peningkatan produktivitas pertanian.
- Menang Praperadilan, Polda Riau Kejar TPPU Tersangka Korupsi KUR Bank Pelat Merah Ini
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Akbar Yanuar
- MSPP: Kementan Dorong Petani Muda Memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat