BCA Kucurkan Rp.1 T untuk Transportasi
Kamis, 23 Juli 2009 – 18:08 WIB
JAKARTA-Bank Central Asia (BCA) kembali menggelontorkan dana hampir Rp 1 triliun kepada industri transportasi. BCA sendiri berkeinginan menjadi bank yang memimpin proyek sindikasi ini. Namun hal itu akan sangat tergantung pada negosiasi dengan ketiga bank lain yang juga ikut dalam program ini. Proyek sindikasi ini akan berjalan dalam tempo tiga tahun ke depan. Itu berarti rentang waktu antara tahun 2009 hingga tahun 2011 mendatang. BCA sendiri akan tetap konsisten memberikan kredit untuk proyek pembangunan infrastruktur lainnya, karena itu sebagai salah satu strategi bisnis BCA ke depan menjadi bank yang bisa melayani kepentingan masyarakat banyak.(rie/JPNN)
Sementara sektor yang dibidik untuk penyaluran kredit ini, adalah sektor industri transportasi yang juga belum dapat dibuka ke publik, karena saat ini masih dalam proses bidding. “BCA inginya menjadi bank leading dalam proses sindikasi ini. Namun sekarang masih dalam proses biding. Jumlah dana hampir mencapai Rp 1 triliun,” kata Dahlia Ariotedjo Direktur Korporasi BCA, Jakarta, Kamis (23/7).
Dahlia mengatakan, BCA akan memberikan kredit kepada industri sektor transportasi masing-masing senilai Rp 500 miliar. Proses bidding dengan tiga bank besar lainnya masih berjalan, dan diharapakan akan selesai dalam renang waktu yang relatif tidak lama lagi. sehingga, tahun 2009 penyaluran kredit mulai dilaksanakan.
Baca Juga:
JAKARTA-Bank Central Asia (BCA) kembali menggelontorkan dana hampir Rp 1 triliun kepada industri transportasi. BCA sendiri berkeinginan menjadi bank
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Biofuel jadi Salah Satu Kunci dalam Dukung Transisi Energi Indonesia
- Pertamina Jadikan Biofuel Salah Satu Kunci Akselerasi Transisi Energi
- Deddy Corbuzier Investor Utama Holy Flux, Bangun Ekosistem Media Online Terbesar di Indonesia
- The Greatest AdvenTARO World Jadi Magnet Baru Pekan Raya Jawa Timur 2024
- Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Mulai Merangkak Naik
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika