Bea Cukai Aceh Musnahkan 2,5 Ton Gula Impor Ilegal
jpnn.com, BANDA ACEH - Bea Cukai bersama Kejaksaan Negeri Banda Aceh memusnahkan 2,5 ton gula impor ilegal.
Gula ilegal yang dimusnahkan itu merupakan hasil tangkapan Bea Cukai Banda Aceh selama 2020.
Pemusnahan yang dilakukan di halaman Kejari Banda Aceh, itu merupakan bentuk transpransi Bea Cukai terhadap tindak lanjut dari barang hasil sitaan.
Kepala Kantor Bea Cukai Banda Aceh Heru Djatmika Sunindya menyampaikan, selain gula ilegal terdapat barang bukti sitaan perkara tindak pidana yang telah berkekuatan hukum tetap lainnya yang dimusnahkan oleh Kejaksaan Negeri Banda Aceh.
Termasuk barang bukti tindak pidana dari instansi lain seperti ganja, ekstasi, sabu-sabu senjata api, rokok ilegal dan lainnya. Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar, dipotong, dirusak dan ditanam.
“Pelaksanaan pemusnahan ini berdasarkan surat yang telah dikeluarkan secara resmi dan merupakan tindak lanjut kerja sama antara Bea Cukai Banda Aceh bersama Kejaksaan Negeri Banda Aceh dan instansi lain yang terkait sebagai bentuk penyelesaian barang bukti,” jelas Heru.
Menurut Heru, perairan Aceh banyak dimanfaatkan untuk kegiatan impor barang secara ilegal.
Beberapa pelabuhan tikus juga disinyalir masuknya barang-barang impor ilegal berasal dari Malaysia dan Thailand.
Sejumlah barang ilegal dan narkoba hasil penindakan dimusnahkan. Peredaran barang ilegal dan narkoba masih mengkhawatirkan.
- Dukung Reformasi Berkelanjutan di Bea Cukai, Bappisus Tekankan Pentingnya Kolaborasi
- Bea Cukai Kalbagsel dan Instansi Terkait Dukung Pelaku Usaha Lokal Tingkatkan Ekspor
- Lewat Program 'Didik', Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi Perusahaan Penerima Fasilitas AEO
- Kepala Bappisus Tekankan 3 Hal Penting untuk Dukung Reformasi Berkelanjutan Bea Cukai
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok
- Bea Cukai Tegal Musnahkan Lima Juta Batang Rokok Ilegal