Bea Cukai Antarkan Bir Pletok Bekasi Tembus Selandia Baru Lewat Asistensi Berkelanjutan
jpnn.com, BEKASI - Bea Cukai Bekasi membuka asa ekspor bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui asistensi dan business matching.
Hal ini dirasakan produsen minuman tradisional bir pletok, PT Lindy Adhi Jaya yang berpeluang ekspor perdana produknya ke pasar Selandia Baru (New Zealand).
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Bekasi Undani menyebutkan terdapat lebih dari enam ribu UMKM potensial di Kota Bekasi.
Pihaknya terus mengawal kemajuan UMKM tersebut melalui tiga program unggulan, yakni asistensi, edukasi dan kolaborasi.
“Ini kami terapkan dalam kunjungan ke produsen minuman tradisional, seperti bir pletok, kopi jahe, dan kunyit asem PT Lindy Adhi Jaya di Pondok Gede, Bekasi pada Senin 23 September 2024," kata Undani dalam keterangan resminya, Selasa (24/9).
Dia menyampaikan kunjungan tersebut sekaligus tindak lanjut business matching bersama Expert Trade Facilitator Agustus lalu yang membuka peluang ekspor perdana PT Lindy Adhi Jaya ke pasar Selandia Baru.
Pemilik PT Lindy Adhi Jaya Sri Siswani Lilik sangat mengapresiasi upaya Bea Cukai Bekasi dalam mendukung usahanya.
“Setelah bertemu dengan Bea Cukai dan mengikuti beberapa business matching, membuat saya kembali bersemangat untuk membesarkan nama PT Lindy Adhi Jaya dan terus mempromosikan produk kami agar ekspor,” ungkap Sri Siswani Lilik. (mrk/jpnn)
Berkat asistensi berkelanjutan yang dilakukan Bea Cukai membuka peluang bir pletok produksi UMKM Bekasi tembus pasar Selandia Baru
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Lewat Program 'Didik', Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi Perusahaan Penerima Fasilitas AEO
- Layanan CRM OCA Bantu UMKM Lebih Dekat dengan Pelanggan
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun
- Banggar DPR RI Minta Pemerintah Menyiapkan 9 Langkah Setelah PPN 12 Persen Berlaku
- Kepala Bappisus Tekankan 3 Hal Penting untuk Dukung Reformasi Berkelanjutan Bea Cukai
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok