Bea Cukai Beberkan Ciri Penipuan Bermodus Belanja Online, Waspada
![Bea Cukai Beberkan Ciri Penipuan Bermodus Belanja Online, Waspada](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/03/18/bea-cukai-memberikan-ciri-penipuan-bermodus-belanja-online-y-ek1c.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Di tengah kemudahan transaksi online saat ini, masyarakat harus mewaspadai risiko penipuan saat berbelanja online.
Terlebih, modus penipuan belanja online kerap dilancarkan dengan mengatasnamakan instansi pemerintah seperti Bea Cukai untuk lebih meyakinkan calon korban.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana mengatakan, modus belanja online paling sering digunakan pelaku penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai.
Sepanjang Februari 2022, tercatat 271 kasus penipuan dilaporkan atau meningkat 82 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatatkan 149 kasus penipuan.
"Kami terus berupaya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika berbelanja online,'' ujarnya.
Masyarakat harus mewaspadai online shop yang menjual barang dengan harga di bawah pasaran.
Sebab, setelah transaksi, biasanya pelaku berkelit meminta uang tambahan dengan alasan barang ditahan Bea Cukai.
Bukan hanya itu, calon korban umumnya diancam untuk segera mentransfer sejumlah uang ke rekening pribadi pelaku.
Bea Cukai membeberkan ciri penipuan bermodus belanja online agar masyarakat waspada
- Prabowo Bakal Keluarkan Keppres Pemulihan Pelanggaran HAM Berat
- Taru Martani Sukses Ekspor Perdana di 2025, Begini Harapan Bea Cukai Yogyakarta
- Begini Cara Bea Cukai Edukasi tentang Kepabeanan ke Anak-anak Usia Dini, Menyenangkan
- Bea Cukai Ajak Civitas Akademika dan Generasi Muda Memahami Hal Penting Ini
- Ekspor Perdana di 2025, Taru Martani Berhasil Kirim 5.200 Batang Cerutu ke Taipei
- PT Legend Packaging Indonesia Tancap Gas Ekspor Usai Dapat Fasilitas Fiskal Berikat