Bea Cukai Berikan Tip Agar Terhindar dari Penipuan
jpnn.com, JAKARTA - Banyak orang tua menghabiskan libur sekolah bersama keluarga.
Akan tetapi, momen ini tidak bisa dirasakan orang tua yang masih harus bekerja ketika hari libur sekolah tiba.
Mereka harus tetap mengawasi kegiatan anak dan mewaspadai kemungkinan buruk yang terjadi.
Kondisi ini seringkali membuat orang-orang lengah terhadap penipuan yang mungkin terjadi sepanjang musim liburan.
Pasalnya, musim liburan sekolah menjelang semester baru seperti ini semakin banyak percobaan penipuan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Salah satu bentuk penipuan yang patut diwaspadai adalah penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar mengungkapkan modus penipuan mengatasnamakan Bea Cukai yang paling banyak digunakan adalah penipuan berkedok online shop.
Dari data yang dihimpun Bea Cukai pada 2023, terdapat 4.614 pengaduan penipuan mengatasnamakan Bea Cukai, dengan tiga modus tertinggi berturut-turut, penipuan berkedok online shop (50,3%), penipuan berkedok kirim hadiah (27,9%), dan penipuan berkedok pengiriman barang melalui penumpang diplomatik (16,6%).
Dalam penipuan berkedok online shop, pelaku sengaja menyasar pembeli barang secara online, baik pembelian dari luar negeri maupun dari dalam negeri.
Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan agar terhindar dari penipuan mengatasnamakan Bea Cukai.
- Bea Cukai Dukung Kelancaran Perdagangan dan Stabilitas Pasokan Nasional
- Begini Cara Bea Cukai Dukung Pertumbuhan Ekonomi dalam Negeri
- Tegas, Bea Cukai Tindak Penyelundupan Ratusan Ribu Benih Lobster di Jalur Rawan Kepri
- Berkat Pendampingan Bea Cukai Magelang, Perusahaan Ini Sukses Ekspor Kue Kering ke Taiwan
- Bareskrim Gagalkan Penyelundupan 151 Ribu Benih Lobster di Bintan
- Pengusaha Ini Gelapkan Uang Penjualan Kopi Rp 10,36 M, Modusnya