Bea Cukai dan Australian Border Force Gelar C to C Talk 2024, Bahas Hal Penting Ini
"Saat itu, Australia menjadi tuan rumah," kata Anita Iskandar dalam keterangannya, Senin (19/8).
Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak sepakat untuk terus memperkuat kerja sama, terutama di bidang pengembangan K-9 secara komprehensif dan penegakan hukum melalui peningkatan pertukaran informasi dan pelatihan petugas.
Pada C to C Talk ke-23 tersebut, kedua pihak juga meningkatkan kerja sama dengan penandatanganan Mutual Recognition Arrangement (MRA) Authorized Economic Operator yang mempercepat proses kepabeanan kepada pelaku usaha dan mengurangi hambatan perdagangan lintas negara guna mendukung perdagangan yang lebih cepat, lancar, dan efisien.
Pada tahun 2022-2023, Australia merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, dengan total nilai perdagangan mencapai USD 12.478,4 juta pada tahun 2023.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani menyampaikan banyak pencapaian yang diperoleh dari kerja sama ini sejak tahun lalu.
"MRA AEO yang telah ditandatangani adalah bukti nyata komitmen kami untuk meningkatkan fasilitasi perdagangan internasional antara kedua negara," kata Dirjen Askolani.
Menurut Dirjen Askolani, hal ini juga akan mendorong efisiensi dan kerja sama yang lebih besar ke depan untuk pertumbuhan ekonomi.
Hingga saat ini, Indonesia juga telah menandatangani MRA AEO dengan Korea, Hong Kong, Uni Emirat Arab, dan ASEAN.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani menghadiri Customs to Customs Talk (C to C Talk) ke-23 yang berlangsung di Kantor Pusat ABF, Australia
- Penyelundupan 29,25 Kg Sabu-Sabu dari Thailand Digagalkan, 6 Tersangka Diamankan
- 10 Juta Rokok Senilai Rp 4,79 Miliar Dimusnahkan, Ini Penjelasan Bea Cukai Yogyakarta
- Gelar Operasi Gempur di Banten, Bea Cukai Sita 16,98 Juta Batang Rokok Ilegal
- Begini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Go International
- Bea Cukai Yogyakarta Awasi Pemusnahan 10 Juta Rokok Ilegal
- Bea Cukai, BNN, dan Polri Tindak Jaringan Narkoba Internasional di Aceh