Bea Cukai dan Satpol PPP Berkoordinasi Awasi Peredaran Rokok Ilegal
jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus berupaya memerangi peredaran rokok ilegal. Salah satunya dengan menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk mengawasi peredaran rokok ilegal di daerah.
Kepala Seksi Humas Bea Cukai Sudiro mengatakan rokok ilegal banyak menimbulkan kerugian.
Menurut Sudiro, peredaran rokok ilegal menimbulkan kerugian pendapatan negara dan menghambat berkembangnya industri rokok nasional.
Sudiro juga mengatakan masyarakat pun terancam dengan efek buruk rokok ilegal serta para pelaku industri dan petani mengalami ketidakadilan persaingan di pasar
“Untuk menyelesaikan masalah tersebut, kami menggandeng Satpol PP dalam penindakan peredaran rokok ilegal di daerah-daerah,” ujar Sudiro.
Menurut Sudiro, kantor-kantor pelayanan di daerah mengoordinasikan kegiatan pemberantasan rokok ilegal berupa pengumpulan dan penyampaian informasi serta operasi bersama dengan Satpol PP.
Sudiro menyebut beberapa contoh kerja sama seperti Bea Cukai Magelang dan Satpol PP Temanggung, Bea Cukai Tegal dan Satpol PP Kota Tegal, Bea Cukai Makassar dan Satpol PP Kabupaten Bantaeng, dan Bea Cukai Bojonegoro dan Satpol PP Kabupaten Bojonegoro.
Menurut dia, koordinasi kedua pihak juga merupakan wujud pemanfaatan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) Tahun 2021 dalam upaya penegakan hukum.
Bea Cukai berkoordinasi dengan pemerintah daerah khususnya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) memerangi peredaran rokok ilegal.
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Tekan Peredaran Rokok Ilegal, Bea Cukai Gelar Operasi Pasar di Makassar & Banjarmasin
- Bea Cukai dan Polri Musnahkan Sabu-Sabu dan Pil Ekstasi Sebanyak Ini di Karimun
- Bea Cukai Probolinggo Musnahkan Rokok Ilegal Senilai Hampir Rp 300 Juta, Tuh Lihat!
- Bea Cukai Tindak Rokok Ilegal di Kendari, Selamatkan Potensi Kerugian Negara Ratusan Juta