Bea Cukai Dorong Pemahaman Kepabeanan dan Cukai di Kalangan Mahasiswa Melalui CGTC

jpnn.com, YOGYAKARTA - Bea Cukai terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan edukasi kepada generasi muda, salah satunya melalui program Customs Goes to Campus (CGTC).
Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman mengenai kepabeanan dan cukai, seperti yang telah digelar Bea Cukai ke di tiga universitas di Yogyakarta, Bojonegoro, dan Makassar.
Bea Cukai Yogyakarta menggelar CGTC di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) pada Rabu (13/11).
Dalam kegiatan tersebut, petugas Bea Cukai Yogyakarta menjelaskan beberapa ketentuan kepabeanan, seperti barang bawaan penumpang dan barang kiriman.
Untuk barang bawaan penumpang, Bea Cukai Yogyakarta menggarisbawahi pentingnya pengisian e-customs declaration (E-CD) oleh penumpang dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.
Sementara terkait impor barang kiriman, para mahasiswa ditekankan tentang manfaat dokumen consignment note (CN).
“Untuk memantau status barang kiriman melalui laman resmi Bea Cukai, masyarakat dan para mahasiswa dapar mengakses https://beacukai.go.id/barangkiriman,” jelas Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Budi Presetiyo dalam keterangannya, Jumat (29/11).
Di Makassar, Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan (Selbagsel) menggelar CGTC Seminar Nasional Perpajakan di Universitas Kristen Indonesia Paulus (UKI Paulus) pada Selasa (19/11).
Lewat program CGTC yang digelar di sejumlah perguruan tinggi, Bea Cukai mendorong pemahaman kepabeanan dan cukai di kalangan mahasiswa lewat program CGTC
- Ini Langkah Strategis Bea Cukai Memperkuat Peran UMKM dan IKM dalam Ekosistem Ekspor
- Bea Cukai Musnahkan Barang Tak Layak Edar Senilai Rp 563,8 Juta, Ada Makanan Hewan
- IKM Binaan Bea Cukai Bekasi Sukses Ekspor 4,7 Ton Komoditas Pertanian ke Jepang
- Bea Cukai Beri Izin Fasilitas TPB Berkala ke Perusahaan Pengalengan Ikan di Banyuwangi
- Ini Peran Strategis Bea Cukai dalam Sinergi Instansi untuk Mendorong Ekonomi Daerah
- Bea Cukai Yogyakarta Edukasi Masyarakat Bahaya Rokok Ilegal Lewat Program Beringharjo