Bea Cukai Dorong Tata Kelola Pelabuhan, Pabrik Pengolahan Sawit, hingga Kelestarian Satwa
Salah satunya melalui penerapan digitalisasi di 246 pelabuhan yang memangkas waktu pelayanan dari dua minggu, hingga kini rata-rata hanya 20,8 jam.
“Efisiensi ini diharapkan dapat mendukung peningkatan daya saing nasional serta mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam sektor minyak kelapa sawit yang menjadi salah satu komoditas andalan ekspor Indonesia,” ujar Encep.
Pada hari yang sama, Bea Cukai Jayapura bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua, Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Papua menggelar pelepasliaran satwa hasil penyelamatan dan rehabilitasi di Kampung Asei Kecil, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
Pelepasliaran satwa ini dilakukan untuk menjaga kelestarian keanekaragaman satwa dan menjaga populasi satwa khususnya satwa-satwa endemik Papua.
Dalam pelepasliaran ini, setidaknya ada sebanyak 28 ekor satwa yang terdiri dari 1 ular sanca hijau, 1 kangguru pohon, 1 walabi, serta berbagai jenis burung seperti mambruk, cenderawasih, kakatua raja, dan lain-lain.
Satwa-satwa tersebut sebelum dilakukan pelepasliaran telah melalui beberapa proses seperti pemeriksaan kesehatan dan pengembalian sifat atau insting liarnya.
Encep menegaskan sinergi berbagai pihak dan masyarakat luas sangat penting untuk mendukung konservasi dan pengawasan perdagangan satwa-satwa endemik Papua.
"Untuk itu harus kita lakukan secara berkelanjutan,” tutup Encep. (mrk/jpnn)
Melalui sinergi dengan berbagai pihak, Bea Cukai mendorong tata kelola pelabuhan, pabrik pengolahan sawit hingga kelestarian satwa
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Gelar Operasi Gempur di Banten, Bea Cukai Sita 16,98 Juta Batang Rokok Ilegal
- Begini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Go International
- Bea Cukai Yogyakarta Awasi Pemusnahan 10 Juta Rokok Ilegal
- Bea Cukai, BNN, dan Polri Tindak Jaringan Narkoba Internasional di Aceh
- Bea Cukai Kunjungi Produsen MMEA dan Pabrik Rokok di Bekasi & Probolinggo, Ini Tujuannya
- Bea Cukai Gerilya Monitoring HTP Produk Hasil Tembakau di Malang dan Pontianak