Bea Cukai Indonesia Hadiri Pertemuan WCO Audit Committe di Belgia

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai Indonesia hadir dalam pertemuan 13th WCO Audit Committee yang diselenggarakan pada 11 dan 12 Februari 2019 di Belgia. WCO Audit Committee terdiri dari 2 negara anggota yang mewakili keanggotaan WCO setiap region (6 region), yang bergiliran diusulkan dan dipilih setiap tahunnya.

Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia terlibat beberapa agenda di antaranya pembahasan dokumen audit tahunan kelembagaan WCO melalui diskusi audit forum dan survei, membahas dan memberikan masukan pada WCO Secretariat terkait guidelines dan strategi komunikasi kesekretariatan negara anggota, organisasi mitra dan customs attaches for WCO/ Brussels.

Selain itu membahas dan memberikan masukan kepada WCO Secretariat serta menyepakati dokumen rencana kerja WCO 2019/2020 untuk lanjut diusulkan endorsement di Policy Commission dan Council Session pada bulan Juni 2019.

Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga, Syarif Hidayat mengungkapkan bahwa keanggotaan Indonesia di committee tersebut telah memberikan manfaat positif. "Tidak hanya untuk negara Indonesia sendiri melainkan anggota WCO di region Asia Pasifik di antaranya, mendapat update informasi terkini dengan lebih cepat, memantau dan mengawasi kelembagaan WCO secara langsung dan aktif, membangun bertahap akses dan pengaruh Indonesia dalam berbagai kebijakan dan kelembagaan WCO, mempunyai hak suara sehingga dapat langsung menyertakan dan menyampaikan berbagai kepentingan nasional selain mewakili regional Asia Pasifik di berbagai forum kebijakan WCO, dan mengawasi dan mengawal secara langsung dan konsisten berbagai posisi nasional sampai ke tingkat pertemuan tertinggi di Policy Commission dan Council Session,” ungkap Syarif.

Ke depan, Bea Cukai akan terus berupaya mengembangkan peran potensial dan keterwakilan aktif DJBC tidak saja di berbagai WCO meeting forum and working group saja, namun juga di committee eksklusif seperti WCO Audit Committee saat ini, dan kedepan untuk diupayakan penambahan akses pengaruh Indonesia seperti di Policy Commission dan Finance Committee. (jpnn)