Bea Cukai Jambi Ungkap Modus Penjualan Rokok Ilegal Lewat Marketplace

Bea Cukai Jambi Ungkap Modus Penjualan Rokok Ilegal Lewat Marketplace
Bea Cukai Jambi mengungkap modus baru penjualan rokok ilegal yang memanfaatkan marketplace di masa pandemi Covid-19. Foto/Ilustrasi: Bea Cukai.

“Total nilai barang atas penindakan tersebut sebesar Rp 23.600.000 dan kerugian negara yang berhasil diamankan mencapai Rp 32.745.000. Minibus yang mengangkut rokok ilegal beserta sopir dan penumpang kini berada di bawah pengawasan Bea Cukai Jambi guna dimintai keterangan lebih lanjut,” pungkas Ardiyatno.

Dasar hukum penindakan ini karena diduga telah terjadi pelanggaran pidana yakni Pasal 54 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai yang berbunyi, “Setiap orang yang menawarkan, menyerahkan, menjual, atau menyediakan untuk dijual barang kena cukai yang tidak dikemas untuk penjualan eceran atau tidak dilekati pita cukai atau tidak dibubuhi tanda pelunasan cukai lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 Ayat 1 dipidana dengan pidana penjara paling singkat satu tahun dan paling lama lima tahun dan/atau pidana denda paling sedikit dua kali nilai cukai dan paling banyak 10 kali nilai cukai yang seharusnya dibayar”. 

“Penindakan ini menunjukkan bahwa masih ada pihak yang memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum dengan beragam modus. Bersama ini, kami tegaskan kembali bahwa seluruh jajaran Bea Cukai tetap konsisten melakukan penegakan hukum di bidang cukai dalam situasi dan kondisi apapun," pungkas Ardiyatno. (*/jpnn)

Kepala Kantor Bea Cukai Jambi, Ardiyatno mengungkapkan pelaku menjalankan aksinya dengan modus menyamarkan tampilan nama barang di berbagai marketplace menjadi barang lain berupa produk masker, minuman, hingga aksesoris pernikahan.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News