Bea Cukai Makassar Fasilitasi Ekspor Perdana Daging Kelapa ke India

jpnn.com, MAKASSAR - Bea Cukai Makassar dan Karantina Pertanian Makassar melepas ekspor perdana komoditas pertanian daging kelapa yang berlokasi di gudang eksportir PT BBI, Jumat (25/9).
Ekspor perdana 12 ton daging kelapa beku ke India ini merupakan program inisiasi Karantina Pertanian Makassar, yang difasilitasi oleh Bea Cukai Makassar sebagai bentuk dukungan terhadap program mendukung gerakan ekspor.
Kepala Seksi PKC IV Bea Cukai Makassar, Pulung Raharjo mengatakan bahwa di Sulawesi Selatan, kelapa menjadi salah satu komoditas unggulan yang hampir seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan. Oleh sebab itu, kelapa dan produk turunannya ini banyak dikirim ke berbagai negara.
“Bea Cukai Makassar sangat mengapresiasi semangat para pengusaha yang berani membuka peluang ekspor untuk komoditas baru tersebut," ucap Pulung Raharho.
Dia juga berharap aktivitas ekspor ini bisa terus berlanjut untuk produk turunan dari kelapa.
"Diharapkan ke depan bukan hanya daging kelapa beku yang diekspor, tetapi produk turunannya pun bisa menjadi komoditas ekspor yang bernilai tinggi," ucap Pulung Raharjo dalam keteranganya pada Rabu (30/9).
Perwakilan PT BBI M Dahri berharap ekspor perdana yang dilakukan perusahaannya dapat terus berlanjut. “Saat ini permintaan sangat tinggi, mencapai 500 ton per bulan,” katanya.
Dahri mengakui bahwa dengan meningkatnya permintaan ekspor ini, bisa memberdayakan tenaga kerja yang ada di sekitar pabrik.
Bea Cukai berharap aktivitas ekspor ini berlanjut untuk produk turunan kelapa lainnya.
- Ini Langkah Strategis Bea Cukai Memperkuat Peran UMKM dan IKM dalam Ekosistem Ekspor
- Bea Cukai Musnahkan Barang Tak Layak Edar Senilai Rp 563,8 Juta, Ada Makanan Hewan
- IKM Binaan Bea Cukai Bekasi Sukses Ekspor 4,7 Ton Komoditas Pertanian ke Jepang
- Bea Cukai Beri Izin Fasilitas TPB Berkala ke Perusahaan Pengalengan Ikan di Banyuwangi
- Ini Peran Strategis Bea Cukai dalam Sinergi Instansi untuk Mendorong Ekonomi Daerah
- Bea Cukai Yogyakarta Edukasi Masyarakat Bahaya Rokok Ilegal Lewat Program Beringharjo