Bea Cukai Menggagalkan Penyelundupan 25 Botol Miras Tanpa Pita Cukai
jpnn.com, BOGOR - Bea Cukai dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai community protector secara aktif gencar memberantas tindakan penyelundupan barang kena cukai (BKC) ilegal.
Bea Cukai Bogor menggagalkan penyelundupan paket berisi 25 botol minuman mengandung etil alkohol atau minuman keras alias miras ilegal di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (28/5).
Pelaksana Tugas Kepala Kantor Bea Cukai Bogor Edwan Isrin menjelaskan awal penindakan penyelundupan miras ilegal tersebut berawal dari informasi yang diterima.
“Sebelumnya kami mendapatkan informasi dari Bea Cukai Blitar dan menemukan indikasi pengiriman miras ilegal yang dikirim melalui perusahaan jasa titipan (PJT) dari Denpasar, Bali oleh pengirim berinisial T kepada penerima berinisial K di Cimanggis, Depok," kata Edwan, Senin (31/5).
Dia menambahkan untuk para pelaku juga mencoba mengelabui petugas agar barang kiriman tersebut tidak diamankan.
"Untuk mengelabui petugas, paket diberitahukan sebagai hand sanitizer," katanya.
Namun, petugas tidak tinggal diam. Berdasar hasil pemeriksaan, diketahui bahwa paket itu berisi 25 botol miras ilegal tanpa dilengkapi pita cukai.
"Paket tersebut kami periksa dan ditemukan 25 botol miras tanpa dilekati pita cukai yang diduga berisi arak Bali,” jelas Edwan.
Petugas Bea Cukai menggagalkan penyelundupan 25 botol miras ilegal tanpa dilekati pita cukai. Pelaku mencoba mengelabui petugas dengan memberitahukan paket yang dikirim adalah hand sanitizer, bukan miras.
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Tekan Peredaran Rokok Ilegal, Bea Cukai Gelar Operasi Pasar di Makassar & Banjarmasin
- Bea Cukai dan Polri Musnahkan Sabu-Sabu dan Pil Ekstasi Sebanyak Ini di Karimun
- Bea Cukai Probolinggo Musnahkan Rokok Ilegal Senilai Hampir Rp 300 Juta, Tuh Lihat!
- Bea Cukai Tindak Rokok Ilegal di Kendari, Selamatkan Potensi Kerugian Negara Ratusan Juta