Bea Cukai Nanga Badau Lepas Ekspor Bungkil Sawit ke Malaysia, Sebegini Jumlahnya
Ekspor bungkil sawit ini juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara.
Dari kegiatan ekspor kali ini, negara memperoleh penerimaan sebesar Rp 6 juta melalui bea keluar dan Rp 13 juta dari pungutan dana sawit.
Henry menekankan keberlanjutan ekspor produk turunan kelapa sawit ini menunjukkan potensi ekonomi yang semakin berkembang di wilayah perbatasan.
“Keberlanjutan ekspor produk turunan kelapa sawit ini menunjukkan potensi ekonomi yang semakin berkembang di wilayah perbatasan,” tambahnya.
Henry juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antarinstansi terkait dalam mendukung kelancaran ekspor dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.
Bea Cukai Nanga Badau sendiri berkomitmen untuk memberikan pelayanan ekspor tanpa biaya kepada para pelaku usaha guna mendorong pengembangan industri di kawasan perbatasan.
Dengan keberhasilan ekspor yang terus berlanjut, diharapkan sektor ekonomi di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia semakin berkembang.
Langkah ini juga membuka peluang bagi lebih banyak pelaku usaha untuk berpartisipasi dalam perdagangan global, memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain penting dalam pasar internasional. (jpnn)
Bea Cukai Nanga Badau kembali mencatat pelepasan ekspor produk turunan kelapa sawit berupa bungkil (palm kernel expeller) ke Kuching, Sarawak, Malaysia.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Bea Cukai Dorong Efisiensi Logistik & Ekspor
- Bea Cukai dan Kejari Parepare Wujudkan Sinergi Pengawasan Lewat Kegiatan Ini
- PT Marwi Indonesia Industrial Resmi Kantongi Izin Fasilitas Kawasan Berikat, Ini Harapannya
- Dukung Reformasi Berkelanjutan di Bea Cukai, Bappisus Tekankan Pentingnya Kolaborasi
- Bea Cukai Kalbagsel dan Instansi Terkait Dukung Pelaku Usaha Lokal Tingkatkan Ekspor
- Lewat Program 'Didik', Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi Perusahaan Penerima Fasilitas AEO